TEMPO.CO, Majalengka - Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Agus Santoso memastikan Bandara Kertajati di Majalengka, Jawa Barat, bisa melayani pemberangkatan haji pada Juli tahun ini. Meski, perpanjangan landasan pacu yang dipersiapkan hingga 3.200 meter baru akan selesai pada akhir tahun.
"Saat ini, panjang landasan pacu Bandara Kertajati baru 2.750 meter. Tapi itu sudah bisa digunakan untuk berangkat haji pada Juli 2018 menggunakan pesawat Airbus A330," ujar Agus saat ditemui Tempo di Bandara Kertajati, Majalengka, pada Rabu, 4 April 2018.
Baca Juga:
Baca: Utang Pengerjaan Bandara Kertajati Tembus Rp 600 Miliar
Agus menjelaskan, ada dua jenis pesawat yang biasa digunakan untuk pemberangkatan jemaah haji dari Indonesia, yakni Airbus A330 dan Boeing 777. Untuk Airbus A330, landasan pacu atau runway sepanjang 2500 meter sudah cukup untuk pesawat penerbangan haji.
Sedangkan untuk pesawat terbang berbadan lebar seperti Boeing 777 memang membutuhkan runway 3.000 x 60 meter. "Jadi, yang mau berangkat haji dari Kertajati tahun ini harus menggunakan A330," tutur Agus.
Perpanjangan runway itu dibebankan kepada PT Angkasa Pura II sebagai kompensasi kerja sama operasi (KSO) pengelolaan Bandara Kertajati yang kini dalam proses pembahasan dengan PT Bandar Udara Internasional Jawa Barat (BIJB).
Runway Bandara Kertajati sepanjang 3.200 tersebut ditargetkan selesai pada akhir 2018 dan diproyeksikan sudah bisa beroperasi tahun 2019. Adapun dana yang digelontorkan untuk perpanjangan landasan pacu itu sekitar Rp 1,4 triliun.