TEMPO.CO, Jakarta - Indeks harga saham gabungan (IHSG) dibuka menguat 0,22 persen ke level 6.242,34 pada awal perdagangan hari ini, Rabu, 4 April 2018. Selasa kemarin, IHSG ditutup melemah 11,55 poin ke level 6.229,01. Pergerakan indeks sepanjang perdagangan kemarin konstan berada di zona merah.
Analis Binaartha Sekuritas, Reza Priyambada, memperkirakan pergerakan IHSG cenderung mendatar sepanjang intraday perdagangan hari ini. "Laju IHSG diperkirakan berada di kisaran support 6.205-6.218 dan resisten 6.245-6.277," ujar Reza dalam keterangan tertulis, Rabu, 4 April 2018.
Simak: Tahun Politik 2018, Dirut BEI: IHSG Sedikit Terpengaruh
Pergerakan tersebut, ucap Reza, diperkirakan karena pelaku pasar memanfaatkan kenaikan sebelumnya untuk kembali melakukan aksi jualnya dengan merespons pelemahan sejumlah bursa saham global. "Meski dari dalam negeri tidak banyak sentimen negatif, pelaku pasar tetap melakukan aksi jualnya karena kekhawatiran berlebihan dalam menanggapi sentimen yang ada," tuturnya.
Di sisi lain, ucap dia, meski dari dalam negeri terdapat sentimen negatif dari pernyataan salah satu lembaga yang mengatakan pengelolaan utang RI amburadul, tampaknya hal tersebut tidak banyak direspons karena terimbangi sentimen dari global.
Seperti diketahui, kemarin Direktur Instruksi for Development of Finance Enny Sri Hartati menyatakan pengelolaan utang Indonesia selama ini masih amburadul. Hal ini, menurut dia, sudah terjadi sejak zaman Orde Baru hingga era pemerintah Presiden Joko Widodo atau Jokowi.
Data Bank Indonesia hingga akhir Januari 2018 menunjukkan utang luar negeri Indonesia meningkat 10,3 persen (yoy) menjadi USD 357,5 miliar atau sekitar Rp 4.915 triliun (dalam kurs Rp 13.750). Dengan rincian, Rp 2.521 triliun utang pemerintah dan Rp 2.394 triliun utang swasta.
Adapun saham-saham pilihan IHSG yang direkomendasikan antara lain INCO, ASII, TBIG, SMGR, dan PTRO.