TEMPO.CO, Jakarta - Perry Warjiyo secara resmi dilantik menjadi Gubernur Bank Indonesia (Gubernur BI) setelah dinyatakan lolos uji kepatutan dan kelayakan di DPR RI.
Berbagai kalangan, utamanya para pelaku bisnis di industri perbankan, menyampaikan harapan mereka akan perekonomian Indonesia dengan bank sentral di bawah kepemimpinan Perry.
Baca juga: OJK Siap Lanjutkan Kerjasama dengan Gubernur BI yang Baru
Presiden Direktur PT Bank Mayapada Internasional Tbk. Haryono Tjahjarijadi mengatakan dengan pengalaman Perry, dia diharapkan bisa memperkuat sistem moneter, berkoordinasi menjaga tingkat inflasi yang rendah, serta menjaga dan menstabilkan kurs rupiah sesuai dengan fundamental ekonomi Indonesia.
"Diharapkan dengan itu semua pertumbuhan ekonomi riil bisa meningkat sehingga bisa meningkatkan juga demand akan kredit," katanya, Selasa, 3 April 2018.
Selain itu, Perry diharapkan mampu memperkuat digitalisasi sistem pembayaran nasional dan terus melakukan pendalaman pasar keuangan mengingat tantangan global maupun domestik ke depan yang semakin besar.
Baca juga: Ini Harapan DPR terhadap Gubernur dan Deputi Gubernur BI Terpilih
Direktur Keuangan PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk. Ferdian Timur Satyagraha mengatakan sebagai bank daerah pihaknya berharap Perry dapat mendukung BPD selaku agen ekonomi daerah.
"Kami berharap Pak Perry bisa mengeluarkan kebijakan makroprudential yang mendukung kami sebagai bank daerah, antara lain kebijakan GWM dan men-support bank daerah selaku agen ekonomi daerah," katanya.
DPR RI secara resmi menetapkan Perry Warjiyo sebagai Gubernur Bank Indonesia periode 2018-2023. Penetapan ini dilakukan dalam rapat paripurna. Perry Warjiyo akan dilantik sebagai Gubernur BI pada 23 Mei 2018.