TEMPO.CO, Jakarta- Bank Syariah Mandiri mengganti dua komisaris independen berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pertengahan Maret 2018. Dimas Oky Nugroho dan Bambang Widianto mengisi posisi komisaris independen yang baru dengan periode Jabatan 2018-2021.
“Alhamdullilah kami bersyukur atas pencapaian tersebut dan berterima kasih kepada stakeholders atas kepercayaannya kepada Bank Syariah Mandiri,’’ kata Direktur Utama Bank Syariah Mandiri Toni EB Subari, dalam keterangan tertulisnya, Selasa, 3 April 2018.
Bank Syariah Mandiri akan terus mempertajam target segmen, memperbaiki bisnis model dan penyempurnaan kualitas layanan. “Kami juga bersyukur dapat bersinergi dengan induk perusahaan di dalam penetrasi pasar salah satunya melalui Layanan Syariah Bank (LSB) di outlet Bank Mandiri,” ujar Toni.
Pada akhir 2017 perusahaan induk Bank Mandiri menyuntikkan setoran modal sebesar Rp 500 miliar sehingga posisi modal disetor perusahaan pada 2018 hampir Rp 3 triliun. Dengan penambahan modal tersebut Capital Adequacy Ratio (CAR) mencapai 15,86 persen mengalami peningkatan sebesar 1,85 persen dibandingkan periode sebelumnya sebesar 14,01 persen. Dari sisi efisiensi dengan indikator CER pun Mandiri Syariah membaik yang berada di level 52,84 persen.
Bank Syariah Mandiri akan terus bertransformasi, termasuk membuka sinergi dengan perusahaan atau e-commerce. "Kami memang harus bersiap menghadapi perubahan masyarakat dan budaya termasuk di bidang keuangan,’" ucap Toni.