TEMPO.CO, Jakarta - PT Wijaya Karya Serang Panimbang menargetkan pembebasan lahan untuk proyek strategis nasional Jalan Tol Serang-Panimbang sepanjang 83,7 kilometer dapat rampung sesuai dengan target, yakni Juni 2018.
Direktur Utama PT Wijaya Karya Serang Panimbang Entus Asnawi mengatakan saat ini 35 persen lahan ruas Jalan Tol Serang-Cileles yang dikerjakan pihaknya telah rampung. Proses musyawarah, appraisal, dan pembayaran terus dilakukan untuk mempercepat proses pembangunan.
“Kira-kira Juni rampung untuk tanah masyarakat. Untuk tanah lembaga, seperti milik PTPN dan Perhutani, mungkin menyusul, karena administrasinya biasanya lebih lama,” ujar Entus pada Senin, 2 April 2018.
Baca juga: Proyek Tol Serang-Panimbang Masih Berkutat di Pembebasan Lahan
Pada Juni 2018, dia menargetkan 80 persen lahan yang merupakan tanah masyarakat sudah dapat dibebaskan. Sementara itu, 20 persen sisanya yang merupakan lahan milik BUMN akan menyusul sembari konstruksi fisik dilakukan.
Sejauh ini, Entus menuturkan pembebasan lahan masyarakat cenderung tidak terlalu bermasalah. Salah satu tantangan dalam pembebasan lahan adalah adanya lahan sengketa dan pemilik yang tidak jelas. Tapi kasus tersebut hanya sekitar 5 persen dari total jumlah lahan yang harus dibebaskan.
Adapun jumlah pembebasan lahan yang dibutuhkan sebanyak 5.507 bidang tanah dengan luas 758 hektare yang terbentang melewati 14 kecamatan dan 51 desa.
Pembangunan Jalan Tol Serang-Panimbang sepanjang 83,7 km dibagi menjadi tiga seksi, yaitu seksi 1 (Serang-Rangkas Bitung) sepanjang 26,50 km, seksi 2 (Rangkas Bitung-Bojong) sepanjang 33 km, dan seksi 3 (Bojong-Panimbang) dengan panjang 24,40 km.