TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Ignasius Jonan akan membagikan lampu tenaga surya hemat energi kepada 5.577 kepala keluarga di 39 desa di Nusa Tenggara Timur, tahun ini. Secara simbolis, bantuan dari dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2018 ini diserahkan Jonan kepada Bupati Flores Timur dan perwakilan warga di atas kapal KN Chundamani. Kapal itu membawa Jonan bersama dengan rombongan meninjau lokasi pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Arus Laut (PLTAL) di Selat Larantuka, Flores Timur, Sabtu, 31 Maret 2018.
"Kementerian ESDM terus berupaya menerangi wilayah Indonesia, terutama desa-desa belum berlistrik, kepada masyarakat di daerah 3T (terdepan, terluar, dan tertinggal) sebagai langkah mewujudkan energi berkeadilan bagi seluruh rakyat Indonesia," ujar Jonan, seperti dikutip dalam laman resmi Kementerian Energi pada Senin, 2 April 2018.
Baca Juga:
Simak: Cadangan Listrik 40 Persen Nganggur, Dirut PLN: Tambah Jumlah AC
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), terdapat 20 desa yang saat ini masih dalam kondisi gelap gulita di Nusa Tenggara Timur. Dari 20 desa tersebut, 12 sudah dan akan teraliri listrik oleh PT PLN. Sisanya sebanyak delapan desa menjadi prioritas Kementerian Energi untuk mendapatkan bantuan lampu tenaga surya hemat energi.
Berdasarkan catatan Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (Ditjen EBTKE), sebanyak 5.577 keluarga di 39 desa di Nusa Tenggara Timur akan mendapatkan LTSHE pada tahun ini, 744 di antaranya dibagikan untuk Kabupaten Flores Timur.
"Meski demikian, pemerintah daerah dapat menyampaikan usulan pemasangan LTSHE bagi masyarakat yang masih dalam kondisi gelap gulita dan luput dari pendataan," ujar Jonan.
Selain itu, Nusa Tenggara Timur menjadi target program sumur bor air tanah mengingat beberapa wilayahnya termasuk daerah sulit air. Hingga 2017 telah dibangun 90 titik sumur air bor dan pada 2018 akan dibor dua titik lagi di Kelurahan Weri dan Kelurahan Sarotari, Kecamatan Larantuka, Kabupaten Flores Timur.