TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyebut Jalan Tol Ngawi-Wilangan yang baru diresmikan Kamis, 29 Maret 2018, sebagai tulang punggung perekonomian nasional.
“Alhamdulillah, telah selesai jalan tol dari Ngawi sampai Wilangan. Tahun depan saya harapkan bisa lebih maju lagi,” ucap Jokowi dalam keterangan tertulis, Jumat, 30 Maret 2018.
Dalam rangka mendukung efisiensi biaya angkutan logistik, pemerintah akan melakukan harmonisasi tarif tol dengan prinsip menjaga kepercayaan investor dan menghormati kontrak.
Simak: Jokowi: Cina, Malaysia Dulu Belajar Tol dari Jagorawi
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan pemerintah akan melakukan harmonisasi tarif melalui perpanjangan masa konsesi jalan tol serta pemberian insentif perpajakan.
Selain itu, dilakukan penyederhanaan golongan kendaraan, dari semula lima golongan menjadi tiga golongan.
“Ada 39 ruas tol yang tarif per km di atas Rp 1.000. Kami evaluasi dan memang bisa diturunkan dengan kompensasi perpanjangan masa konsesinya. Tiga di antaranya adalah Jalan Tol Solo-Ngawi, Ngawi-Kertosono, dan Kertosono-Mojokerto,” ujar Basuki. Selain perpanjangan konsesi, 39 ruas tol itu akan mendapat insentif pajak.
Adapun ruas tol Ngawi-Wilangan yang diresmikan Jokowi merupakan bagian dari Jalan Tol Solo-Ngawi-Kertosono yang dibangun PT Ngawi Kertosono Jaya (PT NKJ). Peresmian ruas tol Ngawi-Wilangan ini mendahului dua ruas lain karena infrastruktur dinilai lebih siap. Sedangkan ruas tol Solo-Ngawi yang dikerjakan PT Solo Ngawi Jaya (SNJ) dan Wilangan-Kertosono oleh pemerintah belum selesai pembangunannya.
Ruas tol Ngawi-Kertosono dilengkapi empat gerbang tol (GT) yang juga telah diuji kelayakannya, yakni GT Ngawi, GT Madiun di Dumpil Balerejo, GT Mejayan di Caruban, dan GT Wilangan di perbatasan Kabupaten Madiun-Nganjuk di Desa Pajaran, Kecamatan Saradan.
Jokowi menyebutkan keberadaan jalan tol akan mendukung mobilitas barang dan jasa yang terintegrasi satu sama lain dengan kegiatan pelabuhan, bandara, kawasan ekonomi khusus, kawasan pariwisata, serta kawasan industri. (*)
LIHAT juga video ini: Anak Muda Ini Hanya Berjualan Indomie, Tapi Jumlah Karyawannya 3.500 Orang