TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution mengatakan keputusan impor pangan, termasuk beras dan daging sapi, menjelang bulan puasa dan Lebaran merupakan hal yang biasa, serta sesuai amanat Presiden Joko Widodo.
"Kalau beras dan daging, Presiden sudah minta untuk dijaga betul. Tetapi, itu biasa saja tidak ada yang khusus," ujarnya saat ditemui di Gedung Kementerian Koordinator Perekonomian, Rabu malam, 28 Maret 2018.
Menurut Darmin, impor daging sejatinya hanya untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di kawasan Jabodetabek. Sementara itu, daerah lain telah tercukupi dengan stok yang ada. Surabaya misalnya, disebut sebagai daerah yang tidak membutuhkan impor daging.
Baca juga: Kementan Pastikan Daging Kerbau Impor Asal India Aman Dikonsumsi
Adapun keputusan untuk mengimpor jenis daging beku merupakan aturan yang telah ditetapkan sebelumnya. Untuk beras, Darmin mengaku masih melihat kondisi pasca panen untuk memenuhi kebutuhan konsumsi.
"Beras masih belum (rencana tambahan impor). Kami mau lihat betul kondisi panen seperti apa. Impor masih 500 ribu ton," tuturnya.
Sebelumnya, Kementerian Perdagangan (Kemendag) memberi peluang untuk membuka keran impor daging sapi dalam menghadapi lonjakan permintaan saat Ramadan dan Idul Fitri. Menteri Perdagangan (Mendag) Enggartiasto Lukita menuturkan daging sapi tersebut direncanakan didatangkan dari Brasil dan Australia.