TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto menjelaskan, Indonesia dan Bangladesh memiliki hubungan bilateral yang sangat baik, terutama dalam hal penguatan kerja sama di bidang ekonomi khususnya sektor industri. Hal itu terlihat dari nilai perdagangan kedua negara yang mengalami peningkatan, di mana tahun 2014 mencapai USD$ ,38 miliar dan menjadi US$ 1,65 miliar pada tahun 2017.
“Ekspor komoditas utama Indonesia antara lain CPO, kereta api dan komponennya, serta kertas karton. Sedangkan, impor barang terbesar dari Bangladesh yaitu benang,” kata Airlangga dalam keterangan tertulis yang diterima Tempo, Rabu, 28 Maret 2018.
Baca Juga:
Airlangga mengapresiasi Bangladesh yang telah mempercayai PT INKA untuk mendukung pengembangan konektivitas Bangladesh. Perusahaan industri kereta api ini secara bertahap mengirimkan 400 gerbong kereta ke Bangladesh.\
Baca: Proyeksi 2018: Bersiap Melompat Lebih Tinggi dengan Industri 4.0
“Kerjasama antara PT. INKA dengan Kereta Api Bangladesh dalam pembelian gerbong kereta api sudah ditandatangani sejak tahun 2017. Hal ini akan menjadi tonggak sejarah berbagai peningkatan kerjasama kedua belah pihak untuk yang akan datang,” kata dia.
Selain itu, Airlangga juga menyampaikan bahwa PT. Japfa Comfeed Indonesia berencana mendirikan pabrik baru di Bangladesh yang akan fokus menghasilkan produk pakan ternak. Ia melihat geliat industri nasional mampu berinvestasi dan melakukan ekspansi di luar negeri, sekaligus menunjukkan daya saingnya di tingkat global.
“Ke depannya, kerjasama ini akan diarahkan langsung untuk membentuk usaha bersama dalam komponen permesinan dan pemeliharaannya, serta kerjasama teknis atau peningkatan kapasitas tenaga kerja Bangladesh,” tutur dia.
Airlangga yakin peluang kerja sama kedua negara masih sangat luas dan menjanjikan mengingat adanya potensi besar pertumbuhan ekonomi di Indonesia dan Bangladesh. Sebab, Indonesia punya pasar yang besar dan tenaga kerja yang banyak. Di sisi lain, pemerintah Indonesia juga terus menciptakan iklim investasi yang kondusif serta memberikan kemudahan bagi para pelaku industri untuk menjalankan usaha.