TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Kantor Wiayah Badan Pertanahan Nasional (BPN) Jawa Barat Sri Mudjitono mengatakan, institusinya tahun ini mendapat target program sertifikat tanah gratis lewat Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL) dua kali lipat tahun lalu. “Jawa Barat tahun lalu 594. 500 (sertifikat) di 27 kabupaten dan kota, tahun 2018 menjadi 1,27 juta bidang tanah,” kata dia di Bandung, Selasa, 28 Maret 2018.
Sri mengatakan target tahun lalu tercapai dan optimistis begitu juga dengan target tahun ini. “Iya, karena ada ASN (aparatur sipil negara) yang membantu pengukuran dari internal kita, dan ada swasta, perusahaan swasta pengukuran pemetaan,” ucapnya.
Baca: Pesan Jokowi: Masyarakat Jangan Tukar Sertifikat dengan Mobil
Tahun lalu, kata Sri, pengerjaan pengukuran bidang tanah lewat program PTSL murni dikerjakan BPN. Tahun ini pengerjaan pengukuran dibantu swasta. “Perusahaan (swasta) yang menang lelang dari KJSKB. Dari 1,72 juta bidang tanah (targetnya) itu ada 570 ribu (pengukuran bidang tanah) dikerjakan oleh KJSKB, perusahaan pengukuran. Jadi kita dibantu,” kata dia.
Menurut Sri, pengukuran sisa tanah dikerjakan langsung oleh BPN Jawa Barat. Hingga Maret 2018 ini misalnya, pengukuran bidang tanah sudah tembus 230 rib bidang tanah. “Pengukuran sudah hampir 230 ribu bidang se-Jawa Barat. Mudah-mudahan Oktober 2018 ini bisa terselesaikan,” kata dia.
Sri mengatakan, seperti tahun lalu, program PTSL dikerjakan tersebar di seluruh Jawa Barat. “Yang tidak hanya di Kota Bandung karena tahu kemarin dia sudah penuh 100 persen,” kata dia.
Distribusi program sertifikat gratis Presiden Joko Widodo itu bervariasi sebarannya di tiap kabupaten dan kota di Jawa Barat. “Ada yang 60 ribu bidang tanah, ada yang 50 ribu, ada yang 80 ribu. Tapi paling banyak itu antara 30 ribu sampai 40 ribu bidang tanah di masing-masing kabupaten/kota,” kata Sri.