TEMPO.CO, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa, 27 Maret 2018, ditutup menguat seiring aksi beli saham oleh investor secara selektif.
IHSG ditutup menguat 9,17 poin atau 0,15 persen menjadi 6.209,35, sedangkan kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak naik 1,53 poin atau 0,15 persen menjadi 1.015,84.
Analis PT Equator Swarna Sekuritas David Sutyanto mengatakan bahwa IHSG bergerak menguat seiring dengan sebagian investor yang memanfaatkan harga saham yang telah rendah nilainya untuk diakumulasi. "Saham-saham lapis kedua menjadi salah satu yang menjadi incaran investor," katanya di Jakarta, Selasa, 27 Maret 2018.
Baca juga: Perang Dagang AS-Cina Masih Berlanjut, IHSG Terus Lesu
Kendati demikian, lanjut dia, penguatan IHSG relatif terbatas mengingat sentimen yang beredar, terutama dari global cenderung bervariasi. Investor masih mencermati langkah pemerintah Amerika Serikat dan Cina terkait kebijakan perdagangannya.
Ia menambahkan, investor asing yang kembali melakukan aksi lepas saham turut menjadi faktor yang menahan laju IHSG lebih tinggi. Berdasarkan data BEI, investor asing membukukan jual bersih atau foreign net sell sebesar Rp 854,42 miliar pada Selasa, 27 Maret 2018.
Sementara itu, analis Indosurya Bersinar Sekuritas William Surya Wijaya menambahkan, IHSG menguat di tengah munculnya harapan positif terhadap data perekonomian Indonesia yang sedianya akan dirilis pada awal April mendatang.
"Data inflasi menjadi salah satu faktor yang menjadi perhatian, proyeksi inflasi tetap terkendali sehingga memberikan sentimen positif terhadap pola gerak IHSG," katanya.
Sementara itu, tercatat frekuensi perdagangan sebanyak 404.918 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 9,271 miliar lembar saham senilai Rp 7,144 triliun. Sebanyak 196 saham naik, 167 saham menurun, dan 110 saham tidak bergerak nilainya atau stagnan.
IHSG kemarin, Senin, 26 Maret 2018, ditutup melemah 10,52 poin atau 0,17 persen menjadi 6.200,17.
ANTARA