TEMPO.CO, Jakarta- Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan akan menerapkan sistem ganjil genap di jalan tol Tangerang mulai bulan depan. Kebijakan tersebut dibuat setelah dia mendapatkan hasil dari evaluasi sistem ganjil-genap di jalan tol Bekasi.
“Di Bekasi baik, jumlah kendaraan menuju Jakarta turun 36 persen,” ujar dia di BKKBN, Ahad, 25 Maret 2018.
Penurunan jumlah mobil tersebut, kata Budi Karya merupakan kemajuan yang baik. Dia mengatakan kecepatan yang dapat ditempuh di jalan tol Bekasi meningkat hingga 20 persen. Atas perubahan yang signifikan tersebut, Kementerian Perhubungan juga akan menerapkan di Tol Tangerang.
Sistem ganjil-genal di Tol Bekasi diberlakukan sejak 12 Maret 2018 lalu, setiap Senin-Jumat pukul 06.00-09.00 WIB, kecuali hari libur.. Alasan Budi Karya menetapkan peraturan tersebut karena perjalanan dari Jakarta ke Bandung memakan waktu hingga lima jam dan perjalanan dari Jakarta ke Bekasi 2,5 jam.
Hal tersebut menyebabkan kerugian waktu dan finansial jika tidak dicari solusi mengurai kemacetan di jalan tol. Regulasi ganjil-genap yang akan diberlakukan dinilai sebagai upaya mengajak masyarakat keralih ke transportasi umum.
Pemberlakuan sistem ganjil genap didasari atas banyaknya kendaraan yang masuk ke tol Jakarta-Cikampek melalui gerbang tol Bekasi Barat dan Bekasi Timur. Menurut Kepala Bagian Hubungan Masyarakat Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) Budi Rahardjo per jamnya sekitar lima sampai enam ribu kendaraan memasuki tol Jakarta-Cikampek lewat dua gerbang tol itu di jam-jam sibuk.
Budi mengatakan masyarakat pengguna kendaraan pribadi yang terimbas kebijakan tersebut bisa beralih menggunakan bus Transjabodetabek premium dengan tarif Rp 10 ribu yang tersedia di Mega City Bekasi Barat dan Grand Dhika Bekasi Timur.