TEMPO.CO, Jakarta - Bursa Efek Indonesia menargetkan akan menjadi pasar Saham terbesar di Asia Tenggara pada 2020. Untuk mencapai target tersebut, Indonesia membutuhkan 200.000 SID investor aktif dan 19.000 pialang saham atau broker dealer.
Direktur Pengembangan Bursa Efek Indonesia Nicky Hogan menilai, nyatanya saat ini kompetensi Sumber Daya Manusia (SDM) menjadi salah satu tantangan perkembangan pasar modal Indonesia. Salah satunya, SID Investor Saham yang tidak sebanding dengan pialang saham yang ada.
Baca:Skandal Cambridge Analytica, Saham Facebook Anjlok 5 Persen
Catatan, BEI, saat ini total SID Investor Saham Indonesia sebanyak 628.346 dengan SID aktif sebanyak 31.050 pada 2017. Sementara pialang saham yang ada hanya berjumlah 5.941. "Rasio perbandingannya 1:106," kata Nicky dalam sebuah acara diskusi ngobrol Tempo di Graha CIMB Niaga, Jakarta Selatan pada Sabtu, 24 Maret 2018.
Rasio idealnya, lanjut Nicky, seharusnya 1:10 atau 1:15. Sehingga, kenaikan jumlah pialang saham ini nantinya akan sejalan dengan kenaikan SID investor aktif dan nilai transaksi harian.
Menurut Nicky, untuk mencapai target sebagai bursa terbesar di ASEAN pada 2020, Indonesia membutuhkan 200.000 SID investor saham aktif dan 19.000 pialang saham. "Sehingga RNTH kita bisa mencapai 20-25T," ujanya.