TEMPO.CO, Jakarta - Seluruh indeks sektoral memerah dalam penutupan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), Jumat, 23 Maret 2018. Mengutip data RTI, indeks terkoreksi 0,69% atau 43,376 poin ke level 6.210,698.
Dari lima hari perdagangan saham pada pekan ketiga Maret ini, indeks mengalami penurunan sebanyak empat kali atau turun sebesar 1,49%.
Menurut Analis Binaartha Sekuritas, Nafan Aji Gusta, penurunan IHSG selama sepekan ini disebabkan pelaku pasar global sangat menyayangkan kondisi perekonomian global yang tidak kondusif dengan meningkatnya tensi perang dagang di antara kubu AS dengan Tiongkok.
Baca: Perang Dagang Amerika VS Cina, IHSG Anjlok Hingga 2 Persen
"Sebab Tiongkok merespons kebijakan kenaikan tarif impor pada baja dan aluminium oleh Presiden AS Donald Trump, dengan mengagendakan penerapan kenaikan bea impor pada 128 produk AS," kata Nafan saat dihubungi Tempo pada Sabtu, 24 Maret 2018.
Sebelumnya, lanjut Nafan, IHSG juga berada di zona merah pada awal pekan karena adanya para pelaku pasar mencermati penetapan tingkat suku bunga oleh gubernur The Fed Jerome Powell.
Namun, Nafan memprediksi ada potensi IHSG akan menguat untuk pekan depan. Mengingat secara psikologis, IHSG sudah turun dalam selama bulan ini. "Secara umum, fundamental makroekonomi domestik bisa menopang pertumbuhan indeks," kata Nafan.
Presiden Amerika Serikat Donald Trump telah menandatangani Surat Keputusan sebagai jalan untuk menerapkan tarif perdagangan senilai US$ 60 miliar atau sekitar Rp 827 triliun bagi seluruh barang Cina yang masuk ke negara tersebut. Demikian laporan Al Jazeera, Jumat, 23 Maret 2018.
Al Jazeera menyebutkan, gerakan yang dimulai pada Kamis, 22 Maret 2018, tersebut tampaknya menjadi sebuah tembakan langsung dalam perang dagang antar negara pemilik ekonomi terbesar dunia.
Menurut Trump kepada wartawan, tindakan itu sengaja dilakukan sebagai hukuman terhadap Cina yang melakukan pencurian teknologi dan tekanan Cina kepada sejumlah perusahaan Amerika Serikat agar menyerahkan teknologi tersebut. "Kami menjadi korban pencurian hak kekayaan intelektual luar biasa oleh Cina," ucap Trump di depan wartawan, Kamis, 22 Maret 2018.
CHOIRUL AMINUDDIN