TEMPO.CO, BANDUNG - Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita mengatakan, persediaan beras Bulog akan digelontorkan ke pasar untuk mengantisipasi gejolak harga jelang Ramadhan dan hari raya Lebaran 2018. “Saya bisa sampaikan bahwa seluruh beras yang tersedia di Bulog akan masuk pasar,” kata dia di sela rapat koordinasi Kementerian Perdagangan bersama pemerintah provinsi di Bandung, Jumat, 23 Maret 2018.
Dia meminta agar tidak perlu ada kekhawatiran terjadi penurunan harga panen padi petani dengan masuknya beras Bulog ke pasar. Dia menjamin panen padi petani akan dibeli oleh Bulog. “Panen raya akan segera kita hadapi. Kemudian ini semua akan menjadi cadangan baru. Tidak usah ada kekahwatiran,” kata Enggar.
Simak: Tekan Harga, Bulog Sebar 1.800 Titik Operasi Pasar Beras
Enggar mengatakan, tujuan utama Bulog dalam penyerapan padi petani itu bukan untuk memenuhi pemenuhan target 2,2 juta ton. “Tujuan utamanya untuk penurnan harga. Harga turun. Dari mana sumbernya? Dari mana saja,” kata dia.
Menurut Enggar, Bulog didorong untuk berperan sebagai penyangga harga jika harga padi petani jatuh. Beras pembelian Blog dari panen petani itu akan menjadi beras cadangan. “Begitu panen raya harganya turun, Bulog diminta berapapun adanya diserap,” kata dia.
Enggar mengatakan, strategi itu untuk menekan praktek tengkulak yang bermain saat harga panen padi petani jatuh. Dia menjamin, Bulog akan membeli harga padi petani jikapun jatuh, sesuai dengna HPP yang sudah ditetapkan pemerintah. “Pendekatannya, Bulog tidak ditarget menyerap. Bulog menyerap berapapun saja. Tapi pada saat tertentu harga naik, biar swasta yang ambil,” kata dia.
Enggar meminta pada pedagang agar tidak menyimpan barang. “Apalagi para pengusaha yang spekulatif, lepaskan barang itu dengna harga yagn rendah. Karena sebentar lagi kita akan gelontorin itu beras,” kata dia.
Dengan strategi itu dia mengklaim tidak perlu khawatir impor beras akan menjatuhkan harga panen petani. “Tugas kita menyediakan stok beras. Prioritas kita yang dari dalam. Berapapun panen, sesuai dengan Inpres 5 maka itu pasti diserap. Petani tidak akan rugi, yang akan terpotong adalah para tengkulak,” kata Enggar.
Enggar mengatakan, impor beras yang dilakuan Bulog sebesar 500 ribu ton, realisasinya bar 281 rib ton. “Nanti akan masuk lagi Maret ini,” kata dia, kendati tidak merincinya.
Kepala Divisi Humas Mabes Polri, Inspektur Jenderal Setyo Wasisto mengatakan, Satgas Pangan akan mengawasi rantai distribusi bahan makanan terutama jelang Ramadhan dan Hari Raya Lebaran. “Tugas pokok Satgas Pangan adalah mengawasi dalam rantai distribusi. Ketika di tingkat produksi ada penyimpangan dan melanggar hukum maka kita akan melakukan penindakan,” kata dia di Bandung, Jumat, 23 Maret 2018.
Setyo mengatakan, Satgas Pangan melakukan pemantauan untuk mengawasi stabilitas harga 11 bahan makanan yang menjadi prioritas pengawasan pemerintah. “Harga ini menjadi penting ketika stok atau produksi cukup ternyata sampai di tingkat konsumen harganya terlalu jauh deviasinya, ini menjadi petanyaan kita. Pasti terjadi hal-hal yang tidak kita inginkan di tingkat distribusinya,” kata dia.
Khusus beras, Setyo megnatakan, Satgas optimis harganya stabil. “Beras kita yakin kita bisa stabilkan dari berbagai sumber. Panen raya akan segera berlangsung,” kata dia.