TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi menunjuk Menteri Koordinator Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan sebagai utusan khusus Republik Indonesia untuk melobi Uni Eropa. Hal itu dilakukan menyusul adanya rencana pelarangan penggunaan biodiesel yang berbahan dasar minyak sawit mentah di Eropa.
"Saya akan berangkat ke Eropa. Jadi sudah diperintah Presiden sebagai special envoy karena bio diesel," kata Luhut usai menemui Jokowi di komplek Istana Negara, Jakarta, Jumat, 23 Maret 2018.
Baca:Tudingan Amien Rais Soal Tanah, Ini Kata Sofyan Djalil
Luhut mengatakan ada lima negara di Eropa yang akan dia kunjungi setelah menemui parlemen Uni Eropa. "Mungkin kami akan ke Inggris, Jerman, Belanda, Prancis, Belgia," ujarnya.
Sebelum ke Eropa, Luhut akan melakukan kunjungan kerja selama tiga hari ke Amerika Serikat, mulai 19 April 2018. Ia berencana menghadiri Spring Meetings IMF-World Bank di Washington DC. Dari sana, ia akan melanjutkan kunjungan ke Vatikan. Namun, ia belum bisa memastikan apakah kunjungan ke Vatikan dilakukan setelah ke Uni Eropa atau sebelumnya.
"Mudah-mudahan bisa ketemu Pope (Paus Fransiskus, pemimpin Gereja Katolik di seluruh dunia), ada 24-25-26, sekitar itu. Apakah ke situ dulu atau ke Uni Eropa dulu. Tergantung jadwal lah," katanya.
Parlemen Uni Eropa sebelumnya mengesahkan proposal bertajuk Report on the Proposal for a Directive of the European Parliament and of the Council on the Promotion of the use of Energy from Renewable Sources dalam pemungutan suara di kantor Parlemen Eropa, Perancis, Rabu, 17 Januari 2018.
Salah satu poin proposal energi tersebut adalah menghapus dan tidak lagi menganggap produk biodisel atau bahan bakar yang berasal dari makhluk hidup dan tanaman seperti kelapa sawit sebagai sumber energi terbarukan.
Akibatnya, penjualan serta penggunaan produk sawit di Eropa akan semakin terbatas. Benua Biru itu selama ini menjadi importir terbesar minyak sawit Indonesia.
Baca berita lainnya tentang Luhut di Tempo.co.