TEMPO.CO, Jakarta - Anjloknya indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini, Jumat, 23 Maret 2018, dipicu oleh faktor eksternal, yaitu perang dagang yang terjadi antara Amerika Serikat (AS) dengan Cina.
Head of Research MNC Sekuritas Edwin Sebayang mengatakan setelah adanya kepastian mengenai kenaikan suku bunga AS oleh The Fed, para investor kembali dibuat panik dengan perang dagang dua negara adidaya tersebut.
"Market khawatir tentang perang dagang kedua negara ini. Setelah ada kepastian The Fed, pasar kembali turun karena faktor ini," katanya, Jumat, 23 Maret 2018.
Baca juga: Aksi Lepas Saham Masih Ramai, IHSG Lanjutkan Pelemahan
Setelah pengenaan tarif impor produk baja dan aluminium, AS tengah menyusun pengenaan tarif tambahan sekitar US$ 60 miliar terhadap Cina. Sementara itu, Cina juga tengah menyiapkan kebijakan balasan.
Negeri Panda itu dikabarkan akan melakukan balasan dengan pengenaan tarif tinggi untuk impor kedelai. Tahun lalu, ekspor kedelai AS terhadap Cina mencapai US$ 12,4 miliar.
"Faktor lain yang membuat investor khawatir adalah adanya rencana bank sentral Cina menaikkan suku bunga acuan. Inilah yang menyebabkan IHSG turun," ujarnya.
Hari ini, pergerakan indeks berada di kisaran 6140-an. Pagi tadi, IHSG mengalami penurunan lebih dari 2 persen. Pelemahan masih terus terjadi hingga akhir perdagangan sesi I meskipun mulai menipis.