TEMPO.CO, Jakarta -Direktur Utama PT MRT Jakarta William Sabandar mengatakan proyek pembangunan Mass Rapid Transit (MRT) sudah rampung 91,8 persen sejak 28 Februari 2018 lalu. Dia mengatakan ground breaking fase II akan dilakukan pada Desember 2018. “Kami juga membentuk operation readiness working group,” kata dia dalam keterangan terlulisnya, Rabu, 21 Maret 2018.
William menjelaskan grup yang dia buat dalam pembangunan MRT fase II tersebut. Nantinya grup tersebut akan mengidentifikasi, membahas, dan mengkoordinasi, juga memberikan analisis guna memastikan penyelesaikan konstruksi dan kesiapan beroprasi pada Maret 2019 mendatang.
Selain itu, PT MRT juga menambah direksi baru untuk pengembangan dan mendukung bisnis perusahaan transportasi masal itu. Selain itu komisaris MRT juga akan ditambah satu orang lagi. Keputusan tersebut diambil dalam rapat umum pemegang saham yang digelar hari ini.
Baca juga: MRT Jakarta Fase II, Ini 8 Stasiun yang Akan Dibangun
Pada akhir Maret, dua rangkaian kereta MRT akan tiba di Jakarta. Rangkaian kereta itu kini sedang diperiksa di pabrik milik Nippon Sharyo di Jepang.“Untuk memastikan komponen kereta bekerja dengan baik,” ujar William.
William menjelaskan, MRT Jakarta memesan total 16 rangkaian kereta. Satu rangkaian berisi enam gerbong. Sisa rangkaian akan tiba secara bertahap di Jakarta melalui Pelabuhan Tanjung Priok.
Setelah diantar ke depo di Lebak Bulus, Jakarta Selatan, kereta akan diperiksa lagi dan diuji instalasi listriknya sekitar Agustus 2018. Mulai Desember mendatang, kata William, kereta akan menjalani tes uji coba operasional. Selama uji coba, masinis, petugas di stasiun, dan teknisi pemeliharaan juga sudah mulai bertugas.