TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Badan Penyelenggara Jaminan Sosial atau BPJS Ketenagakerjaan Agus Susanto mengatakan perusahaannya turut membiayai pembangunan infrastruktur dalam negeri. "Sebesar Rp73 triliun yang kami investasikan untuk mendukung infrastruktur," kata Agus di kantor wakil presiden, Jakarta, Rabu, 21 Maret 2018.
Namun, Agus menegaskan bahwa investasi di bidang infrastruktur bukan dalam bentuk investasi langsung. Tapi dalam bentuk instrumen lain yaitu membeli surat utang (obligasi) yang diterbitkan oleh Badan Usaha Milik Negara Karya.
"Misal BUMN Karya yang akan membangun tol butuh dana, mereka keluarkan obligasi. BPJS Ketenagakerjaan yang pertama mengambil," ujarnya.
Simak: BPJS Ketenagakerjaan Tak Bisa Tambal Defisit BPJS Kesehatan
Agus mengatakan, dana yang dikelola perusahaannya per 31 Januari 2018 tercatat Rp 320 triliun. Angka tersebut meningkat 24 persen dibanding Januari 2017. Dari total dana yang dikelola, Agus menuturkan sebanyak 81 persen memang dikelola dan ditempatkan di pihak-pihak yang terkait dengan kegiatan pemerintahan (government related investment).
Dari 81 persen itu, sebesar Rp 73 triliun dialokasikan untuk mendukung infrastruktur. Di sisi lain, Agus menambahkan, imbal hasil investasi yang didapatkan BPJS Ketenagakerjaan (yield of investment) per 31 Januari 2018 sudah cukup bagus, yaitu sebesar 14,9 persen. Menurut dia, hal ini terjadi karena didukung kondisi pasar yang bagus.