TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Daerah Tertinggal, Transmigrasi, dan Pembangunan Perdesaan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Sumedi Andono Mulyo mengumumkan enam kabupaten yang menerima bantuan dari program Responsive Innovation Program (RIF) tahap pertama sebesar Rp 1 miliar.
Ia menyatakan hal ini merupakan langkah penting untuk mencapai target Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019. "Yang belum mendapatkan bantuan RIF tahap pertama masih bisa berpartisipasi dalam tahap kedua seleksi RIF," kata Sumedi dalam keterangan tertulis yang Tempo terima, Rabu, 21 Maret 2018.
Adapun enam kabupaten itu adalah Kabupaten Maluku Tengah, Pinrang, Kubu Raya, Lombok Timur, Tabanan, dan Banyuwangi. Sumedi menyebutkan proposal kegiatan yang dikirimkan daerah-daerah itu diterima karena sesuai dengan kriteria program RIF yang berfokus pada area-area yang masuk dalam kawasan perdesaan prioritas nasional (KPPN).
Simak: Bappenas: Indonesia Bisa Jadi Negara Maju di 2045
"Dan yang paling penting adalah untuk memprioritaskan pengembangan ekonomi lokal berbasis komoditas-komoditas unggulan," ucapnya.
Baca Juga:
Program RIF merupakan hasil kemitraan pemerintah Indonesia dengan Kanada melalui National Support for Local Investment Climates (NSLIC)/ National Support for Enhancing Local and Regional Economic Development (NSELRED). Tujuannya adalah memberikan dukungan teknis kepada pemerintah daerah dalam menciptakan inovasi pengembangan ekonomi lokal dan daerah.
Program ini akan berjalan selama tiga tahun dari 2018 sampai 2020. Adapun saat ini adalah tahun pertama di mana proyek-proyek yang diajukan akan menerima dukungan. Program RIF akan memilih proposal inovatif dari enam daerah yang berbeda setiap tahun. Untuk tahap pertama ini, penandatanganan kerja sama enam pilot RIF dilakukan secara resmi di Hotel Pullman, Jakarta, Selasa, 20 Maret 2018.
Selain dari Bappenas, penandatanganan itu dihadiri Direktur dan Konsuler Kedutaan Besar Kanada, Sharon Armstrong; Senior Development Officer dari Global Affairs Canada (GAC), Jeffrey Ong; dan Executive Vice President untuk CowaterSogema International, Wilson Pearce. Turut hadir pula perwakilan dari beberapa kementerian terkait serta enam bupati dari daerah-daerah yang terpilih.