Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kenapa Kualitas Garam Lokal untuk Industri Kalah Dibanding Impor?

image-gnews
Peta Industri Garam
Peta Industri Garam
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Jenderal Industri Kimia, Tekstil, dan Aneka Kementerian Perindustrian Achmad Sigit Dwiwahjono menyebutkan terdapat sejumlah perbedaan signifikan antara garam produksi lokal dan garam impor. Perbedaan itu terlihat dari kualitas kemurnian garam.

"Jadi garam lokal itu rata-rata maksimal mencapai 94 persen saja kandungan NaCl-nya. Untuk jadi industri harus 97 persen ke atas," kata Achmad di kantornya, Selasa, 20 Maret 2018.

Baca: Luhut Pastikan Pemerintah Awasi Penggunaan Garam Industri Impor

Ihwal kurangnya kemurnian garam lokal ini, Achmad mengatakan, keterbatasan lahan petani menjadi penyebabnya. Petani lokal hanya memiliki luas lahan 1 sampai 2 hektare. Karena itu, petani kesulitan memisahkan tahap pengendapan dan pengkristalan. "Jadi satu ladang dipakai pengendapan, dipakai pengkristalan juga," katanya.

Selain itu, perbedaan cuaca menjadi penyebab perbedaan kualitas garam. Achmad mencontohkan perbandingan kelembapan udara antara Indonesia dan Australia. "Humidity kita kan tinggi, 80 persen, dibanding Australia yang cuma 30 persen.”

Kementerian Perindustrian telah mengeluarkan rekomendasi garam impor untuk kebutuhan industri sebanyak 676 ribu ton. Rekomendasi tersebut diberikan kepada 27 industri dalam negeri.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sebanyak 676 ribu ton garam yang akan datang ke Indonesia berasal dari beberapa negara, seperti Australia, India, dan Cina. Menurut Achmad, estimasi kedatangan garam dalam hitungan minggu. "Sekitar 2 sampai 3 minggu," katanya.

Pemerintah telah menetapkan kuota garam impor industri sebanyak 3,77 juta ton untuk memenuhi kebutuhan nasional. Angka itu naik 1,33 juta ton dari kebutuhan sebelumnya, yakni 2,37 juta ton. Untuk memenuhi selisihnya, pemerintah kemudian mengeluarkan rekomendasi impor garam industri sebanyak 676 ribu ton.

Sedangkan sisa kebutuhan sekitar 654 ribu ton, pemerintah akan menunggu produksi garam petani lokal. Dari proyeksi Kementerian Kelautan dan Perikanan, produksi garam lokal mencapai 1,5 juta ton.

Menurut Achmad, jika 700 ribu ton garam di antaranya digunakan sebagai garam konsumsi, sekitar 800 ribu ton lain dapat digunakan untuk garam industri. "Kalau 800 ribu ton diproses menjadi garam industri, biasanya ada lost 20 persen. Tinggal sekitar 600-700 ribu ton. Ini yang kita cadangkan untuk substitusi," katanya.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Berapa Banyak Natrium alias Garam yang Dibutuhkan Tubuh Saban Hari?

29 hari lalu

Ilustrasi menaburkan garam. shutterstock.com
Berapa Banyak Natrium alias Garam yang Dibutuhkan Tubuh Saban Hari?

Natrium alias garam akan merusak tubuh jka dikonsumsi secara berlebihan, akan tetapi kandungan ini nyatanya pun dibutuhkan untuk tubuh


Tambahan Asam Folat pada Garam Dapat Cegah Cacat Bawaan

43 hari lalu

Ilustrasi menaburkan garam. shutterstock.com
Tambahan Asam Folat pada Garam Dapat Cegah Cacat Bawaan

Melengkapi garam meja dengan asam folat menjadi strategi diet baru untuk lebih melindungi terhadap cacat bawaan.


Tanda-tanda Tubuh Anak Terlalu Banyak Mengandung Garam

55 hari lalu

Ilustrasi garam. Shutterstock
Tanda-tanda Tubuh Anak Terlalu Banyak Mengandung Garam

Peningkatan asupan garam dapat menghambat kesehatan anak dalam beberapa cara.


Produksi Garam Nasional Lampaui Target

57 hari lalu

Produksi Garam Nasional Lampaui Target

Produksi terbesar diperoleh dari sektor produksi garam rakyat yang mencapai 2,2 juta ton,


Mengenal Garam Celtic dan Manfaatnya bagi Kesehatan

10 Februari 2024

Ilustrasi garam. Shutterstock
Mengenal Garam Celtic dan Manfaatnya bagi Kesehatan

Dipanen secara alami, garam celtic kaya akan magnesium dan mengandung semua mineral yang biasanya hilang dalam garam biasa.


Makanan Instan Tinggi Garam, Ahli Gizi Berpesan Demikian

23 Januari 2024

Ilustrasi menaburkan garam. shutterstock.com
Makanan Instan Tinggi Garam, Ahli Gizi Berpesan Demikian

Makanan instan meski terkesan tidak asin tetap mengandung pengawet yang tinggi natrium, mineral yang ditemukan pada garam.


Pelengkap Berbagai Masakan, Ini Plus Minus Kecap bagi Kesehatan

19 Januari 2024

Ilustrasi kecap manis.
Pelengkap Berbagai Masakan, Ini Plus Minus Kecap bagi Kesehatan

Kecap punya manfaat buat kesehatan dan sebaliknya. Sisi positifnya, kecap tinggi antioksidan dan zat-zat antimikroba. Apa negatifnya?


Ini Dampak Terlalu Banyak Mengonsumsi Makanan Asin

18 Januari 2024

Ilustrasi menaburkan garam. shutterstock.com
Ini Dampak Terlalu Banyak Mengonsumsi Makanan Asin

Mengonsumsi terlalu banyak makanan asin dapat menyebabkan bahaya seperti kembung, hipertensi, hingga ginjal.


5 Gejala Terlalu Banyak Mengonsumsi Makanan Asin

18 Januari 2024

Ilustrasi menaburkan garam. shutterstock.com
5 Gejala Terlalu Banyak Mengonsumsi Makanan Asin

T erlalu banyak mengonsumsi makanan asin dapat membawa risiko kesehatan yang serius karena kandungan garam yang berlebihan.


Cerita dari Atas Awan: Melihat Proses Modifikasi Cuaca untuk Cegah Jabodetabek Banjir

11 Januari 2024

Kapten Kristoforus Kresna Sejati dan Co-Pilot Muhammad Royyan Almadani dalam operasi Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) di laut barat daya Ujung Kulon, Banten, Rabu, 10 Januari 2023. Penerbangan menggunakan pesawat Cassna 208B Grand Caravan dengan membawa garam seberat satu ton. TEMPO/Savero Aristia Wienanto
Cerita dari Atas Awan: Melihat Proses Modifikasi Cuaca untuk Cegah Jabodetabek Banjir

Tempo berkesempatan mengikuti operasi teknologi modifikasi cuaca (TMC)