TEMPO.CO, Jakarta - Membuka perdagangan hari ini, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) rebound dan naik 0,27% atau 16,61 poin di level 6.260,18. Sepanjang perdagangan kemarin IHSG bergerak pada kisaran level 6.207,17 – 6.271,72.
Profindo Sekuritas memperkirakan indeks harga saham gabungan (IHSG) akan bergerak mixed dengan kecenderungan menguat terbatas pada kisaran 6.215-6.300.
Wallstreet berhasil ditutup menguat pada perdagangan Selasa waktu setempat ditopang menguatnya saham sektor energi yang disebabkan menguatnya harga minyak lebih dari dua persen dan saham sektor keuangan dikarenakan investor menunggu pengumuman suku bunga AS yang diharapkan akan meningkat. Dow Jones +0.47%, Nasdaq +0.27%, dan S&P 500 +0.15%.
Simak: Pernyataan Menteri Darmin Picu Penguatan IHSG
IHSG ditutup melemah pada perdagangan kemarin ditekan oleh melemahnya delapan sektor terutama sektor infrastruktur -2.35% dan industri dasar -1.14%. Selain itu, penurunan Indeks juga ditekan oleh aksi jual asing secara berturut-turut. Asing mencatatkan net sell sebesar Rp 935 miliar dengan saham TLKM dan BBCA menjadi net top seller sedangkan net top buyer adalah INKP dan BKSL.
Hal ini dikarenakan investor berhati-hati mengantisipasi pengumuman tingkat suku bunga AS yang baru. Secara teknikal, Indeks membentuk hammer candlestick pattern mengindikasikan adanya potensi teknikal rebound. Indikator stochastic dan RSI berada di area oversold.
"Sehingga kami perkirakan Indeks bergerak mixed kecenderungan menguat terbatas dengan range pergerakan 6215-6300," tulis riset Profindo yang diterima Bisnis.com, Rabu 21 Maret 2018.
Saham yang dapat diperhatikan adalah ADRO, ASII, BBRI, PGA, LEAD dan BKSL.
Analis Samuel Sekuritas, M. Makky Dandytra menjelaskan meski sudah turun di bawah 6,232 yang merupakan batas wajar, secara teknikal IHSG masih dalam proses Bottoming pada rentang 6.200 – 6.250 untuk mengawali kenaikan menuju 6,450 sebagai Tech. Rebound.