TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono, mengatakan pihaknya belum bisa mengambil keputusan ihwal sanksi yang akan diberikan kepada PT Waskita Karya (Persero) Tbk. akibat banyak kecelakaan kerja di sejumlah proyek yang ditangani perusahaan pelat merah tersebut.
Proyek teranyar yang menjadi sorotan publik adalah kecelakaan kerja di proyek Rumah Susun Pasar Rumput, yang menewaskan satu orang warga. Terkait hal ini, Menteri Basuki menyebutkan saat ini sedang menunggu laporan hasil investigasi dari Komite Keselamatan Kerja terkait kasus tersebut.
“Nanti saya lihat laporannya dulu. Jumat nanti akan ada pertemuan lagi baru laporan ke saya,” kata Menteri Basuki di Gedung Kementerian PUPR, Jakarta, Selasa, 20 Maret 2018.
Baca: Laba Bersih Waskita Karya Meroket Rp 45 Triliun
Ketika ditanya apakah akan ada sanksi berat yang akan diberikan ke Waskita, Basuki menjawab pihak-pihak terkait perlu melihat kasus ini secara bijak. Soalnya, kata dia, kecelakaan dalam proyek kerja sama Kementerian PUPR dengan Pemerintah Daerah DKI Jakarta itu merupakan kecelakaan kerja, bukan konstruksi.
Basuki pun mengatakan sampai saat ini belum ada keputusan untuk menghentikan proyek-proyek Waskita yang berada di bawah naungan Kementerian PUPR. “Harus lebih bijak melihatnya karena ini kan kecelakaan kerja. Kalau kecelakaan konstruksi bisa lebih cepat lagi (penindakannya),” ucapnya.
Sebelumnya, Ahad kemarin, sebuah besi panjang berjenis pipa hollow sepanjang 3 meter jatuh dari lantai 10 proyek tersebut. Besi itu menimpa dan menewaskan Tarminah, 53 tahun, yang tengah berbelanja sayur-mayur di Pasar Rumput.
Waskita Karya, sebagai kontraktor proyek Rusunawa Pasar Rumput, pun belakangan tengah menjadi sorotan. Sejumlah kecelakaan konstruksi yang terjadi belakangan merupakan proyek perusahaan pelat merah ini.
Sebelum proyek Rusunawa Pasar Rumput ini, kecelakaan proyek Waskita lainnya adalah ambruknya bekisting pier head Jalan Tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu (Becakayu) pada Februari 2018, serta ambruknya girder Jalan Tol Bogor-Ciawi-Sukabumi (Bocimi) dan Pasuruan-Probolinggo pada September dan Oktober 2017.
Kementerian Badan Usaha Milik Negara akan menambah satu direktur di PT Waskita Karya (Persero) Tbk setelah terjadi rangkaian kecelakaan kerja. Direktur baru itu nantinya bertugas menjamin kualitas serta keamanan kerja sesuai dengan standar dan aturan yang ada. Penambahan direktur PT Waskita Karya rencananya disahkan saat rapat umum pemegang saham (RUPS) pada April 2018.