TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Pertanian menggandeng Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) untuk meningkatkan produksi jagung nasional. Kerja sama ini untuk mengembangkan produksi jagung di lahan seluas 100 ribu hektar milik PBNU di seluruh Indonesia. Kerjasama tersebut bertujuan untuk mengurangi kemiskinan dan menyejahterakan petani.
Kerjasama bertema “Road to Pesantren Agro” itu merupakan salah satu bentuk peran PBNU dalam Serta PBNU dalam pemberdayaan umat melalui program pertanian untuk mewujudkan nawacita kedaulatan pangan Indonesia.
Menteri Pertanian Amran Sulaiman mengatakan, Kementan akan melanjutkan kerjasama dengan PBNU yang telah berlangsung sejak tahun lalu tersebut. Dalam kerjasama ini, Kementan akan memberikan bantuan budidaya jagung berupa benih dan pupuk seluas 100 ribu hektar.
“Kerjasama ini dalam rangka pengentasan kemiskinan atau peningkatan kesejahteraan ummat. Sebab produksi jagung dapat mendorong pertumbuhan ekonomi nasional,” tegas Amran dalam keterangan tertulis yang diterima Tempo pada Selasa, 20 Maret 2018.
Simak: Kementan: April 2017 Produksi Jagung Berlebih
Amran menuturkan, produksi jagung di lahan seluas 100 ribu hektar tersebut bernilai mulai Rp 1,5 hingga 2 triliun. “Indonesia memiliki potensi ekspor jagung ke negara tetangga yakni 4 juta ton. Nilainya mencapai Rp 12 triliun," kata Amran menambahkan.
Ketua Umum PBNU, Said Aqil Siradj, mengapresiasi kerjasama dengan Kementan tersebut. Tahun lalu, kata Said, kerjasama kedua lembaga tersebut terbukti berhasil meningkatkan produksi jagung.
“Kami sangat mengapresiasi kerjasama dengan Kementan karena terbukti nyata memberikan hasil yakni peningkatan kesejahteraanya umat,” kata Said.