TEMPO.CO, Jakarta - Lima kontraktor pelat merah atau BUMN masuk dalam tahap prakualifikasi lelang Bendungan Tiga Dihaji di Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan, Sumatera Selatan, setelah menyisihkan puluhan kontraktor.
Lima kontraktor yang berhasil lulus prakualifikasi tersebut ialah PT Nindya Karya (Persero), PT Wijaya Karya (Persero)Tbk, PT Waskita Karya (Persero) Tbk, PT Brantas Abipraya (Persero), dan PT Hutama Karya (Persero).
Kepala Pusat Bendungan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Ni Made Sumiarsih mengatakan saat ini proses lelang bendungan tersebut dalam proses evaluasi.
"Dari 72-83 peserta yang ikut, ada lima kontraktor yang masuk dalam prakualifikasi," ujarnya kepada Bisnis, Selasa, 19 Maret 2018.
Simak: Pemerintah Menargetkan Pembangunan 29 Bendungan Selesai 2019
Pembangunan bendungan ini dilakukan dalam empat tahap. Untuk tahap pertama dan kedua, ada empat kontraktor yang lulus prakualifikasi, yakni PT Wijaya Karya Tbk, PT Waskita Karya Tbk, PT Brantas Abipraya (Divisi 2), dan PT Hutama Karya Wilayah II.
Sementara itu, untuk tahap ketiga dan keempat, terdapat lima kontraktor yang lulus prakualifikasi, yakni PT Nindya Karya Wilayah II, PT Wijaya Karya Tbk, PT Waskita Karya Tbk, PT Brantas Abipraya Divisi 2, dan PT Hutama Karya Wilayah II.
Bendungan Tiga Dihaji merupakan salah satu bendungan yang pada awalnya akan dibangun dengan skema kerja sama pemerintah dengan badan usaha. Hal itu urung dilakukan karena listrik yang dihasilkan dari bendungan ini sangat kecil.
Kontrak bendungan ini juga ditargetkan dapat ditandatangani tahun lalu, tapi tidak dapat dilakukan karena perubahan skema pendanaan pembangunan, sehingga lelang baru dilakukan pada akhir tahun lalu.
Sumiarsih menargetkan lelang bendungan selesai pada bulan ini dan penandatanganan kontrak Tiga Dihaji dapat dilakukan akhir April 2018.
Pembangunan Bendungan Tiga Dihaji membutuhkan waktu empat tahun dan ditargetkan selesai pada 2022.