TEMPO.CO, Jakarta - Corporate Secretary Bank Mandiri Rohan Hafas mengatakan pihaknya tengah menyelidiki kasus duit raib mendadak milik nasabah Bank Mandiri Kantor Cabang Pembantu Graha Pena, Surabaya, Jawa Timur. "Sedang kami selidiki, apakah ini karena kejahatan skimming juga atau tidak," ucap Rohan saat dihubungi Tempo pada Senin, 19 Maret 2018.
Namun, bila terbukti hilangnya uang nasabah karena praktik skimming, menurut Rohan, pihaknya siap mengganti. "Jika terbukti karena skimming, kami akan ganti uang nasabah yang raib," ujar Rohan.
Pada Senin, 19 Maret 2018, puluhan nasabah beramai-ramai mendatangi Bank Mandiri Kantor Cabang Pembantu Graha Pena. Menurut Rohan, mereka datang untuk memblokir rekening.
Baca: Uang Nasabah Hilang Akibat Skimming Dikembalikan, Begini Caranya
Menurut Rohan, nasabah yang melapor duitnya raib mendadak di Bank Mandiri sebanyak tiga. "Tiga laporan nasabah itu masuk pada Minggu malam. Lalu, menyusul nasabah lain yang memblokir rekening karena takut duitnya raib juga," ucap Rohan.
Untuk saat ini, tutur Rohan, Bank Mandiri hanya dapat memfasilitasi pemblokiran rekening nasabah untuk mengantisipasi kasus duit raib kembali terjadi. Selanjutnya akan dilakukan investigasi internal.
Berdasarkan keterangan yang dihimpun Tempo dari beberapa nasabah, rata-rata saldo rekening nasabah yang berkurang secara misterius sebesar Rp 1-2 juta. Adit, salah satu nasabah Bank Mandiri, misalnya, mengaku saldonya berkurang Rp 1 juta lebih. Hal itu diketahui setelah dia menerima pemberitahuan melalui SMS banking pada Sabtu, 17 Maret lalu. "Padahal saya tidak pernah melakukan transaksi," katanya.
Pekan lalu, pembobolan dana terjadi pada nasabah Bank Rakyat Indonesia atau BRI. Dana milik nasabah BRI di Kediri berkurang akibat dibobol komplotan warga asing.
DEWI NURITA | NUR HADI