TEMPO.CO, Jakarta -Kementerian Perhubungan akan segera memperluas kebijakan pengurai kemacetan ke ruas Tol Jakarta-Bogor-Ciawi (tol Jagorawi). Aturan yang sudah diterapkan di ruas Tol Jakarta-Cikampek sejak 12 Maret lalu itu akan diberlakukan di Jagorawi dua pekan lagi.
Menurut Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, hanya satu dari tiga kebijakan pengurai macet yang akan diterapkan di Jagorawi, yakni Pengaturan Lajur Khusus Angkutan Umum (LKAU). Dua aturan lain adalah sistem ganjil genap nomor kendaraan dan pengaturan jam operasional angkutan barang, yang dinilai tak cocok untuk ruas tersebut.
"Karena (penggunaan) kapasitas jalannya belum over, jadi kita cuma tingkatkan level pelayanan saja," ujar Budi saat ditanya di Hotel Ritz-Carlton, Mega Kuningan, Jakarta, Senin, 19 Maret 2018.
Simak: Sistem Ganjil-Genap Tol Cikampek Dievaluasi Sepekan Sekali
Selain Jagorawi, kebijakan pengurai macet pun akan diterapkan di ruas Jakarta-Tangerang. Budi memastikan aturan diberlakukan sebelum masa Ramadan, yakni pertengahan Mei 2018. "Kami masih diskusikan jalan arteri mana yang dipakai. Di situ (Tangerang), kemungkinan ganjil genap dan pengaturan truk diberlakukan."
Dia mengklaim lalu lintas di ruas Jakarta-Cikampek membaik usai penerapan kebijakan. Volume kendaraan pribadi yang biasa menumpuk di Gerbang Tol (GT) Bekasi Barat dan GT Bekasi Timur arah Jakarta disebut berkurang hingga 36 persen. Kecepatan rata-rata kendaraan pun meningkat 22 persen.
Meski demikian, Menhub ini tak menampik bahwa penggunaan bus premium Transjabodetabek belum optimal. Dari 48 bus yang disediakan untuk ruas Jakarta-Cikampek, tingkat keterisiannya hanya mencapai 30 persen.
Kepala Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ), Bambang Prihartono, membenarkan adanya rencana pengurangan tarif bus premium. Tarif akan berkurang separuh dari harga awal Rp 20 ribu untuk sekali perjalanan.
Rencana penurunan tarif itu tengah dibahas pemerintah bersama para penyedia bus, seperti PT Transjakarta, Blue Bird Group, dan Perum Pengangkutan Penumpang Djakarta (PPD). "Di tol Jagorawi pun sudah ada lajur khusus bus, jadi sudah tinggal implementasi (kebijakan) saja," ujarnya.
YOHANES PASKALIS PAE DALE | ADAM PRIREZA