TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Keuangan mengklaim bahwa alokasi anggaran semakin membaik. Direktur Penyusunan APBN Kementerian Keuangan Kunta Nugraha mengatakan pemerintah telah mengubah sifat alokasi anggaran dari konsumtif menjadi produktif. "Uangnya kita arahkan untuk infrastruktur utamanya," kata Kunta di Grand Kemang Jakarta Selatan, Senin, 19 Maret 2018.
Kunta mengatakan anggaran konsumtif seperti belanja subsidi telah dikurangi hingga ratusan triliun rupiah. Tahun 2014 anggaran belanja subsidi sebesar Rp 341 triliun. Angka itu terus turun setiap tahunnya hingga Rp 94,6 triliun pada tahun 2018.
Hal tersebut berbanding terbalik untuk anggaran produktif seperti infrastruktur. Kunta mengatakan anggaran infrastruktur tahun 2014 hanya Rp 154,7 triliun kemudian naik setiap tahunnya hingga Rp 410,4 triliun di tahun 2018.
Selain infrastruktur, Kunta mengatakan anggaran yang naik berkat penghematan subsidi adalah sektor pendidikan dan kesehatan. Tahun 2014, anggaran pendidikan Rp 375,4 triliun, naik setiap tahunnya hingga Rp 440,9 triliun pada tahun 2018. Sedangkan anggaran kesehatan pada tahun 2014 sebesar Rp 61,0 triliun, naik setiap tahunnya hingga Rp 110,2 triliun pada tahun 2018.
Walau alokasi anggaran telah mengalami perbaikan, namun Kunta mengatakan beberapa masalah tetap terjadi. Salah satunya dalam sektor kesehatan dengan masih banyaknya kasus stunting atau kekurangan gizi. "Bukan masalah alokasi, tapi masalah efektif dan efisien, tepat sasaran dan tepat guna. Padahal biaya kesehatan naik," katanya.