TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi menghadiri Sidang Pleno KTT Istimewa ASEAN-Australia di International Convention Centre, Sydney, pada Ahad, 18 Maret 2018. Dalam forum tersebut, dia menyoroti proteksionisme ekonomi dan perang dagang sejumlah negara.
Jokowi mengatakan perdagangan bukanlah zero-sum game dan hendaknya tidak dilihat dari perspektif menang dan kalah. Dia menilai perdagangan harus menguntungkan kedua belah pihak.
"Kemitraan ASEAN-Australia harus dapat menjadi contoh sebaliknya. Menjadi contoh bahwa kerja sama ekonomi dapat saling menguntungkan. Menjadi contoh sebuah kemitraan yang membawa kebaikan bagi dunia," katanya saat berpidato dalam Sidang Pleno KTT Istimewa ASEAN-Australia, seperti dilansir dari keterangan tertulis.
Simak: Sri Mulyani Ingatkan Dampak Buruk Perang Dagang
Dia menuturkan kerja sama ekonomi ASEAN-Australia saat ini memiliki nilai strategis. Perjanjian perdagangan bebas antara ASEAN, Australia, dan Selandia Baru disebut Presiden sebagai perjanjian paling maju bagi ASEAN. "Kita catat bahwa ASEAN-Australia-New Zealand Free Trade Agreement memiliki tingkat liberalisasi barang rata-rata 93,5 persen," ujarnya.
Presiden mengatakan ASEAN-Australia juga harus menjadi lokomotif sistem perdagangan bebas yang terbuka dan adil di kawasan. Komitmen ini harus dipertegas di kawasan yang lebih luas.
Dia berujar Regional Comprehensive Economic Partnership Agreement (RCEP) merupakan pertaruhan komitmen terhadap sistem perdagangan multilateral di kawasan yang saling menguntungkan semua pihak. RCEP dapat menjadi pakta perdagangan bebas terbesar dunia karena mewakili hampir setengah populasi dunia, yaitu 31,6 persen dari gross domestic product (GDP) global dan 28,5 persen dari perdagangan dunia.
Di saat yang sama, RCEP akan menjadi antitesis gerakan proteksionisme global. Dia pun mengajak negara lain menguatkan komitmen untuk menyelesaikan perundingan RCEP pada tahun ini.
"Tentu dalam sebuah kesepakatan tidak semua yang kita inginkan dapat kita capai. Inilah sesungguhnya makna dari kerja sama, pendekatan win win dan bukan zero-sum," ucap Jokowi. Dia berharap ASEAN-Australia terus menjadi jangkar bagi sistem perdagangan bebas yang terbuka dan adil demi kemakmuran dan kesejahteraan rakyat di kawasan.
Dalam Sidang Pleno KTT Istimewa ASEAN-Australia, Jokowi didampingi Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, serta Menteri Luar Negeri Retno Marsudi. Hadir pula Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita dan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Thomas Lembong.