TEMPO.CO, Jakarta - PT Perusahaan Gas Negara Tbk. atau PGN telah rampung memperbaiki pipa gas yang mengalami kebocoran di Jalan MT Haryono, Cawang, Jakarta Timur. Perbaikan dimulai pada Jumat siang lalu dan selesai malam harinya pukul 22.00.
Sekretaris Perusahaan PGN, Rachmat Hutama mengatakan proses perbaikan membutuhkan waktu yang cukup panjang karena harus berkoordinasi dengan beberapa pihak. "Perlu berkoordinasi dengan Kontraktor Proyek LRT sekaligus Tim Independen Pemeriksa Keselamatan Migas (TIPKM) yang melakukan proses investigasi untuk mencari penyebab kebocoran gas," katanya dalam keterangan tertulis, Sabtu, 17 Maret 2018.
Baca: Pipa Gas Bocor, PGN Alirkan CNG ke Pelanggan di Kalibata City
Dari hasil koordinasi tersebut, Rachmat mengatakan aliran gas di sepanjang jalur LRT dihentikan sementara. Ia mengatakan pipa yang bocor dan menutup pipa penyaluran diangkat sementara sampai dengan proyek LRT yang berada di atasnya selesai.
Hal itu dilakukan, menurut Rachmat, agar tidak menghambat proyek konstruksi yang menjadi proyek strategis nasional. "Sekaligus demi mengamankan jaringan pipa gas yang merupakan obyek vital nasional dan mencegah kejadian serupa terulang," ucapnya.
Rachmat mengatakan, dari proses pengangkatan potongan pipa itu, terdapat robekan pada pipa gas. Selanjutnya, potongan pipa gas itu akan digunakan sebagai bahan pemeriksaan lebih lanjut oleh TIPKM.
Potongan pipa gas ini sekaligus membantu TIPKM mempercepat pembuatan kesimpulan akhir penyebab kerusakan pada pipa gas, termasuk untuk memastikan kebocoran pipa gas pada titik yang sama atau berbeda dengan kebocoran yang sebelumnya.
Pipa gas di lokasi itu dua kali mengalami kebocoran. Insiden pertama terjadi pada Senin, 12 Maret 2018. Kebocoran diduga akibat mata bor proyek LRT mengenai pipa gas yang ditanam sedalam 1,5 meter dari permukaan tanah.
Dua hari berselang, pipa itu kembali bocor. Kali ini diduga pipa bocor karena terkena alat berat Backhoe pada proyek LRT yang dikerjakan oleh PT Adhi Karya Tbk.
Pada insiden kedua, pihak PGN dan Adhi Karya sempat berbeda pendapat tentang penyebab kebocoran. Sebelumnya, Rachmat menduga masih ada miskoordinasi antara pihaknya dengan kontraktor. Pihak PT Adhi Karya diduga tidak menyampaikan informasi lengkap kepada tim PGN terkait pengerjaan proyek.
Di sisi lain, General Manager LRT Department Adhi Karya Agus Karianto mengatakan kebocoran pipa gas bukanlah akibat aktivitas konstruksi kereta ringan seperti dugaan Rachmat. Menurut dia, insiden terjadi karena perbaikan pipa bocor itu belum selesai.
Lebih lanjut, terkait penghentian sementara aliran gas, PGN akan tetap berupaya menyalurkan gas ke pelanggan terdampak dengan alternatif pasokan lain. "Untuk sementara waktu ini, kami mengalokasikan CNG, khususnya untuk pelanggan di Rusun Bidara Cina," kata Rachmat.