TEMPO.CO, Jakarta - Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) berakhir melemah pada perdagangan di akhir pekan menjelang Hari Raya Nyepi ini, Jumat, 16 Maret 2018.
IHSG ditutup dengan pelemahan sebesar 16,95 poin atau 0,26 persen di level 6.304,95, sedangkan kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak turun 2,14 poin atau 0,21 persen menjadi 1.037,28.
Analis Kresna Sekuritas Robertus Yanuar Hardi di Jakarta, Jumat, 16 Maret 2018, mengatakan data neraca perdagangan Indonesia yang mencatatkan defisit serta antisipasi investor terhadap terbukanya peluang bagi The Fed untuk menaikkan suku bunganya menjadi faktor yang memicu investor masih melakukan aksi lepas saham. "Situasi itu cukup menjadi alasan bagi investor untuk melepas saham," ujarnya.
Baca juga: Investor Asing Lepas Saham, IHSG Kembali Tertekan
Yanuar mengharapkan Bank Indonesia mempunyai kebijakan untuk mengantisipasi sentimen kenaikan suku bunga The Fed, sehingga dapat menjaga fluktuasi IHSG untuk kembali masuk dalam tren penguatan.
Selain itu, kata Yanuar, sentimen selanjutnya mengenai pembagian dividen oleh emiten setelah pengumuman laporan keuangan tahun buku 2017 juga diharapkan dapat mendorong investor kembali melakukan akumulasi. "Pada April mendatang biasanya muncul sentimen pembagian dividen," ucapnya.
Sementara itu tercatat frekuensi perdagangan sebanyak 318.146 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 10,226 miliar lembar saham senilai Rp11,682 triliun. Sebanyak 133 saham naik, 227 saham menurun, dan 111 saham tidak bergerak nilainya atau stagnan.
Pada perdagangan Kamis sore, 15 Maret 2018, IHSG ditutup melemah sebesar 60,71 poin atau 0,95 persen di level 6.321,9.
ANTARA