TEMPO.CO, Jakarta - PT Pertamina (Persero) memastikan pasokan elpiji dan bahan bakar minyak untuk konsumsi kendaraan dan pesawat udara di Bali stabil selama Hari Raya Nyepi karena telah memaksimalkan penyaluran stok ke agen dan stasiun pengisian. Perusahaan juga tidak menambah stok BBM dan elpiji selama hari raya tersebut.
"Kami memprediksi akan seperti konsumsi normal," kata Unit Manajer Komunikasi Pertamina Pemasaran Regional Jawa Timur, Bali dan Nusa Tenggara, Rifky Rahman Yusuf ketika dihubungi, Kamis, 16 Maret 2018.
Baca: Nyepi, Enam Wilayah di Bali Bakal Alami Pemadaman Listrik
Menurut Rifky, konsumsi normal BBM di Pulau Dewata pada kisaran 2.700 kiloliter per hari dan diprediksi konsumsi menyambut Nyepi tahun ini tidak mengalami peningkatan. Adapun konsumsi normal harian produk BBM untuk Premium mencapai sekitar 500 kiloliter dan Pertalite 1.200 kiloliter. Selain itu Pertamax 800 kiloliter, Pertamax Turbo 5 kiloliter, Solar 100 kiloliter, Dexlite 80 kiloliter, dan Pertamina Dex sekitar 20 kiloliter.
Pertamina memprediksi konsumsi elpiji pada saat umat Hindu menyambut Tahun Baru Caka 1940 itu layaknya konsumsi normal harian biasanya dengan rata-rata untuk ukuran tiga kilogram sebesar 650 metrik ton per hari. Sedangkan penyaluran elpiji nonsubsidi yakni jenis Bright Gas 5,5 kg dan elpiji 12 kg di Bali diprediksi berada dalam kondisi normal dengan rata-rata konsumsi sebesar 30 metrik ton per hari.
Ketiga ukuran elpiji itu dapat dijangkau di 73 agen dan 2.400 pangkalan di seluruh Bali. Apabila terjadi lonjakan, elpiji tiga kilogram dan 12 kg juga dipasok di 100 stasiun pengisian bahan bakar umum atau SPBU.
Konsumsi bahan bakar pesawat udara atau avtur sepanjang hari raya Nyepi juga diprediksi normal dengan rata-rata mencapai 2.300 kiloliter per hari dan diprediksi tidak akan mengalami peningkatan menjelang Hari Raya Nyepi. "Kami menyiapkan armada pengisian avtur ke pesawat sebanyak tujuh refueller dan 12 hydrant dispenser," kata Rifky.
ANTARA