TEMPO.CO, Jakarta - Bank Rakyat Indonesia (BRI) menyatakan akan menangani kasus hilangnya uang nasabah di BRI Unit Ngadiluwih, Kediri, Jawa Timur, yang diduga terjadi akibat aksi skimming.
Direktur Konsumer BRI Handayani menuturkan sehubungan dengan dugaan terjadinya insiden skimming tersebut, BRI sedang melakukan investigasi internal terkait jumlah kerugian nasabah serta sistem keamanan internal.
“Kami juga telah melaporkan hal ini kepada pihak berwajib. BRI akan bertanggungjawab penuh terhadap kerugian yang dialami nasabahnya apabila hasil investigasi menunjukkan bahwa terbukti skimming,” ujarnya lewat keterangan resmi, Rabu, 14 Maret 2018.
Baca juga: Duit TKI Malaysia Rp 39,5 Juta di BRI Raib
Dia melanjutkan, perseroan juga telah mengambil langkah preventif untuk mengantisipasi terjadi hal serupa. Berbagai langkah antisipasi yang dilakukan terutama dalam rangka mengamankan uang nasabah, baik dari sisi teknologi maupun kebijakan.
“BRI juga terus mengimbau nasabah agar mengganti PIN secara berkala. Edukasi keamanan bertransaksi senantiasa kami berikan melalui akun Twitter @kontakBRI, facebook BANK BRI, website bri.co.id, sms, email dan Kantor Cabang BRI seluruh Indonesia,” tuturnya
Pada awal pekan ini, sejumlah nasabah BRI di kantor unit Ngadiluwih, Kediri, melaporkan hilangnya dana tabungan mereka.
BRI menduga hilangnya uang nasabah tersebut dilakukan dengan metode skimming alias penyadapan data nasabah pada kartu ATM.