TEMPO.CO, Jakarta - Bocornya pipa gas milik PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk kemarin bocor akibat pemasangan tiang LRT di Jalan MT Haryono, Jakarta Timur turut menghambat pasokan gas ke konsumen. Untuk mengantisipasi hal tersebut, PGN mengalokasikan Compressed Natural Gas (CNG) ke pelanggan di Kalibata City.
Sekretaris Perusahaan Gas Negara, Rachmat Hutama mengatakan penyaluran gas dalam bentuk CNG ke pelanggan yang terdampak ini perlu dilakukan lantaran pipa gas bocor belum bisa diperbaiki. “Hingga saat ini kami di site belum bisa melakukan perbaikan apapun karena di lokasi masih dipasangi police line,” kata dia dalam keterangan tertulisnya, Senin, 12 Maret 2018.
Baca: PGN Tagih Utang Rp 409 Miliar ke Petronas
Akibat dari bocornya pipa gas tersebut, beberapa wilayah terkena dampak berhentinya pasokan gas. Seperti di rumah susun Bidara Cina dan Apartemen Kalibata City. Hingga saat ini, Rahmat menuturkan belum dapat melakukan perbaikan lantaran adanya garis polisi yang belum dicabut.
Rahmat berujar, tim masih berkoordinasi dengan kepolisian dan Tim Independen Pemeriksa Keselamatan Migas (TIPKM). “Tim kami terus bersiap di lapangan untuk segera melakukan perbaikan setelah police line dicopot dan TIPKM selesai mengevaluasi,” tutur dia.
Kemarin, pada pukul 19.50 WIB mata bor milik kontraktor PT Adhi Karya mengenai pipa gas yang ditanam sedalam 1,5 meter. Titik kebocoran berada persis di depan Kantor Badan Narkotika Nasional (BNN), Cawang, Jakarta Timur.
Pihak kontraktor pelaksana LRT, PT Adhi Karya (Persero) Tbk. angkat bicara. Direktur Utama Adhi Karya, Budi Harto mengakui ada miskomunikasi terkait insiden ini. "Saya tadi jam 7 rapat proyek dengan subkontraktor," kata Budi melalui sambungan telepon.
Awalnya, kata Budi, subkontraktor diminta untuk tidak melakukan pengerjaan proyek pada malam hari, termasuk di lokasi pipa gas itu. Namun, tiba-tiba pihak subkontraktor tetap melakukan pengerjaan proyek yang belakangan menimbulkan kebocoran pipa gas milik PGN tersebut.
FAJAR PEBRIANTO