TEMPO.CO, Jakarta - Helmi Rafif, co-founder Investhink Indonesia, menyatakan generasi milenial bisa memulai investasi di pasar saham hanya mulai dari Rp 100 ribuan. Hal ini mematahkan anggapan bahwa investasi di pasar modal perlu dana besar, transaksi harus dengan menelepon broker, berisiko tinggi dan rumit.
Generasi milenial bisa mulai berinvestasi dengan menunda konsumsi sekarang untuk dinikmati kemudian hari. Salah satu caranya dengan berinvestasi di pasar modal. Mekanismenya dengan cara mengambil keuntungan di pasar modal dari selisih harga jual dan harga beli.
Baca: GMF AeroAsia Tawarkan 2,8 Miliar Saham ke Investor Strategis
Di era digital seperti sekarang, menurut Helmi, investasi saham bisa dimulai dengan uang Rp 100.000. Caranya pun telah dibuat simpel lewat aplikasi di ponsel cerdas, layaknya mentransfer dana via mobile banking.
Namun sebelum memulai investasi, Helmi mengingatkan, lebih baik calon investor mempelajari terlebih dahulu jenis-jenis dan karakteristik instrumen investasi yang akan digunakan. Instrumen itu bisa meliputi saham, reksa dana, obligasi atau deposito.
Perihal investasi itu berisiko tinggi, Helmi mengutip orang kaya ke-3 dunia Warren Buffet yaitu: Risk is knowing nothing what you are doing. “Kutipan tersebut bisa diartikan bahwa apabila kita mempelajari tentang investasi di pasar modal maka risiko yang dihadapi bisa kita kurangi,” katanya dalam rilis, Ahad, 11 Maret 2018.
Helmi menjelaskan, mempelajari tentang investasi juga bisa lewat seminar. Investhink Indonesia menggandeng PT BNI Asset Management dan Ikatan Mahasiswa Elektro UI akan menggelar seminar bertema “Investasi Saham dan Reksa dana Untuk Generasi Millenials” “Investhink goes to campus” di Auditorium Gedung Mochtar Riady Plaza Quantum (MRPQ) Fakultas Teknik Universitas Indonesia pada Kamis, 22 Maret 2018 mendatang.
Hal senada diungkapkan oleh Harriny Yulianty, Head of Corporate Communication Division BNI Asset Management. Dengan berinvestasi di Reksa Dana Makara Investasi teman-teman mahasiswa UI dan seluruh civitas akademika dapat memulai belajar untuk berinvestasi, mulai dari Rp 100.000,” katanya.
Sementara itu, Malik Adhi, co-founder Investhink Indonesia lainnya, mengatakan pihaknya ingin memperkenalkan kepada generasi milenial untuk mulai melek berinvestasi saham di usia muda. “Bahwa investasi bukan merupakan hal yang rumit dan mahal, tetapi investasi dapat dimulai dengan mudah, murah dan menyenangkan.”