TEMPO.CO, Jakarta - Binaartha Sekuritas memprediksi indeks harga saham gabungan atau IHSG akan berpeluang menguat dalam perdagangan awal pekan ini. Penguatan ini berkebalikan dari posisi akhir pekan lalu, IHSG ditutup melemah 0.16 persen di level 6.433,32 pada 9 Maret 2018.
Analis Binaartha Sekuritas Muhammad Nafan Aji Gusta memperkirakanpenguatan indeks karena berdasarkan daily pivot dari Bloomberg, support pertama dan kedua berada pada level 6.391,13 dan 6.348,94.
Baca: Sentimen Trump-Kim Jong Un Dorong Bursa Asia, IHSG Malah Turun
Sementara itu, resistance pertama dan kedua berada pada level 6.467,271 dan 6.501,220. Berdasarkan indikator daily, MACD telah membentuk pola dead cross di area positif.
Namun, Stochastic dan RSI sudah menunjukkan oversold atau jenuh jual. Sebelumnya, terlihat pola bullish harami candlestick pattern yang mengindikasikan adanya potensi penguatan pada pergerakan indeks saham. "Dengan demikian, IHSG akan menuju ke area resistance pada level 6.467 hingga 6.501," kata Nafan seperti dikutip dari risetnya, Senin, 12 Maret 2018.
Hal senada disampaikan oleh Reliance Sekuritas Indonesia yang memprediksi indeks akan bergerak menguat meski cenderung masih terbatas. Analis Reliance Sekuritas Indonesia, Lanjar Nafi, memperkirakan pergerakan IHSG terkonsolidasi seakan momentum reversal kurang begitu kuat dibandingkan formasi double top yang memberikan indikasi bearish.
Indikator stochastic, kata Lanjar, memberikan signal golden-cross pada area oversold dengan Indikator RSI yang terlihat berbalik arah positif. Meskipun demikian potensi penguatan cukup terbatas melihat pergerakan masih tertahan pada level MA5. "Sehingga diperkirakan IHSG akan bergerak cenderung mencoba menguat terbatas pada awal pekan dengan rentan pergerakan 6.380-6.510," tulis hasil risetnya.