TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) Roy Nicolas mengatakan organisasinya kehilangan Hari Darmawan. Pendiri Matahari Department Store tersebut dikenang sebagai bapak retail nasional.
"Beliau itu awesome, kami menjadikan beliau bapak retail nasional karena suksesnya Matahari yang ia dirikan," ujar Roy saat dihubungi Tempo, Sabtu, 10 Maret 2018.
Roy menyebut, sebagai mantan ketua umum periode 2000-2004, Hari masih aktif mengikuti berbagai kegiatan Aprindo. Di tengah kepadatan agendanya, kata Roy, Hari masih menyempatkan diri untuk hadir dalam Musyawarah Nasional Aprindo yang digelar 2015.
"Beliau masih sering berbagi ilmu kepada para anggota baik pengusaha lama maupun baru soal ilmunya dalam mengembangkan bisnis retail," ujar Roy.
Di mata para anggota Aprindo, Hari Darmawan merupakan sosok yang sukses membawa perubahan ke dunia bisnis retail Indonesia yang dimulai dengan berdirinya gerai Matahari pertama pada 24 Oktober 1958 di Pasar Baru, Jakarta. Melalui gerai dua lantai seluas 150 meter persegi itu, Hari kemudian menjadi pemicu munculnya para penyuplai barang ke toko retail.
Soalnya, kata Roy, saat itu belum banyak produsen yang mau menyuplai barangnya ke gerai retail modern. Barulah saat Matahari berdiri, penyuplai tersebut bermunculan dan beroperasi hingga saat ini.
Wakil Ketua Umum Aprindo Tutum Rahanta pun mengaku kehilangan sosok yang ia anggap sebagai guru itu. Ia bercerita soal Hari yang tidak pernah sungkan membagi ilmu atau belajar dari teman-temannya sesama pengusaha retail. "Intinya kami sangat kehilangan. Ini begitu mendadak, karena beliau bukan dalam keadaan sakit," ujar Tutum.
Hari Darmawan dinyatakan hilang pada Jumat, 9 Maret 2018, sekitar pukul 20.30, saat beristirahat di salah satu vila pribadinya di daerah Cilember, Bogor, Jawa barat. Barulah keesokan harinya jenazah Hari ditemukan sekitar satu kilometer dari vilanya. Dugaan sementara Hari terpeleset ke sungai Ciliwung yang berarus deras akibat hujan.