TEMPO.CO, Jakarta - Bursa Efek Indonesia (BEI) mengungkapkan ada tiga anak badan usaha milik negara (BUMN) mendaftarkan diri untuk penawaran umum perdana atau initial public offering (IPO).
Executive Vice President Head of Privatization BEI Saptono Adi Junarso mengatakan ketiga perusahaan itu menggunakan laporan keuangan periode Desember 2017 sebagai salah satu syarat pelaksanaan IPO.
"Tiga anak BUMN yang sudah melakukan filling dokumen, yakni PT Bank BRI Syariah, PT Waskita Karya Realty, dan PT Tugu Pratama Indonesia," ujarnya di Jakarta pada Kamis, 8 Maret 2018.
Baca juga: BEI Sebut 8 Perusahaan Asing dari 3 Sektor Ini Siap IPO
Selain anak BUMN, lanjut dia, terdapat juga tiga perusahaan rintisan (startup) yang menyandang status unicorn sedang mempertimbangkan untuk melaksanakan IPO tahun ini. Ketiga perusahaan tersebut adalah Bukalapak, Gojek, dan Tokopedia.
Ia mengemukakan, pihaknya telah melakukan pertemuan dengan manajemen perusahaan rintisan itu. Namun, masih terdapat beberapa kendala, di antaranya mengenai valuasi aset tak berwujud (intangible asset).
"Kita sedang berdiskusi dengan Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) agar intangible asset itu bisa dievaluasi. Semoga bisa, sehingga mempermudah IPO. Aset perusahaan itu bentuknya seperti aplikasi dan software, kita berharap aturannya keluar tahun ini," katanya.
Berdasarkan data BEI, sepanjang 2018 ini baru dua perusahaan yang telah resmi mencatatkan sahamnya di BEI melalui IPO, yakni PT LCK Global Kedaton Tbk dan PT Borneo Olah Sarana Sukses Tbk.
ANTARA