TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara mendorong masyarakat untuk menggunakan aplikasi lokal atau buatan dalam negeri.
Meskipun aplikasi dari luar lebih mudah digunakan, tutur Rudiantara, sebagai warga Indonesia harus memiliki keberpihakan pada aplikasi lokal.
"Sebagai bangsa harus punya keberpihakan dan mau menggunakan dari Indonesia. Kita harus lakukan dan punya strategi bertahap," ujarnya dalam kampanye Hari Kebudayaan Keamanan Informasi di Jakarta, Rabu, 7 Maret 2018.
Baca juga: Aplikasi Bisnis Madhang.id Milik Kaesang Mulai Dilirik Investor
Aplikasi dan platform dari luar lebih besar karena mengakuisisi perusahaan perintis yang kecil, sementara perusahaan perintis yang membuat aplikasi di Indonesia belum mampu melakukan akuisisi.
Selain itu, jika pengguna aplikasi lokal semakin besar, maka pemerintah Indonesia memiliki nilai tawar yang lebih besar saat meminta platform menutup aplikasi karena melanggar norma yang ada.
"Facebook, Twitter, Instagram, Youtube, setidaknya empat ini tingkat level kerja sama membaik, tetapi tidak semua permintaan Kemkominfo untuk suspend atau take down dituruti," tuturnya.
Asosiasi Penyelenggara Internet Indonesia (APJII) mencatat sebanyak 127,7 juta atau sekitar 89,35 persen orang Indonesia aktif menggunakan internet untuk membuka aplikasi pesan, tetapi hanya 5,56 persen dari jumlah tersebut yang menggunakan aplikasi pesan lokal.
Menurut survei yang dilakukan APJII, sebanyak 14,2 persen pengguna internet Indonesia tidak pernah sama sekali memanfaatkan aplikasi lokal, sementara 56,79 persen memiliki intensitas jarang.
ANTARA