TEMPO.CO, Jakarta - Jasa Marga mengklaim penerapan sistem ganjil genap nomor kendaraan di pintu Tol Bekasi Barat dan Bekasi Timur tak akan berpengaruh pada pendapatan perseroan.
Direktur Utama PT Jasa Marga Tbk. Desi Arryani menyebutkan kemacetan yang terjadi di ruas tol justru berdampak pada pendapatan yang diperoleh emiten berkode JSMR ini.
"Kalau tol enggak bergerak, orang akan enggan lewat tol sehingga berpengaruh pada pendapatan," ujarnya dalam konferensi pers, Kamis, 8 Maret 2018.
Baca juga: Ganjil Genap di Tol, Menhub Klaim Pangkas Kemacetan 30 Persen
Menurutnya, apabila arus lalu lintas kendaraan di ruas tol mengalir, akan berdampak pada pendapatan. "Bagi kami, lajur lancar justru baik. Ini bagaimana kami memberikan pelayanan yang terbaik bagi pengguna jalan tol," katanya.
Jasa Marga sangat mendukung kebijakan pemerintah dalam penerapan ganjil genap nomor kendaraan di pintu Tol Bekasi Barat dan Bekasi Timur, lajur khusus bus di jalan tol, dan pembatasan angkutan barang.
"Kami support korlantas (Korps Lalu Lintas Polri) dengan LJT (layanan jalan tol) dan PJR (patroli jalan raya) dalam sterilisasi jalur khusus bus di jalan tol," ucap Desi.
Pemerintah memutuskan untuk menerapkan aturan ganjil genap nomor kendaraan pukul 06.00-09.00 WIB di pintu jalan Tol Bekasi Barat dan Bekasi Timur di ruas Tol Jakarta-Cikampek arah Jakarta. Aturan tersebut berlaku mulai 12 Maret 2018.