TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan melakukan pertemuan dengan Deputi President China Railway Corporation, Wang Tongjum. Luhut mengatakan pertemuan itu membahas perkembangan proyek kereta cepat Jakarta-Bandung.
"Dia datang kemari untuk melihat progress-nya, sekarang timnya sedang ke lapangan, nanti hari Jumat balik," kata Luhut di kantornya, Jakarta Pusat, Selasa, 6 Maret 2018.
Luhut mengatakan pembahasan kedua pihak meliputi pembebasan lahan, perizinan dan lain-lain. Menurut Luhut, progres pembebasan lahan kereta cepat sudah lebih dari 50 persen.
Sedangkan untuk pencarian dana dari China Development Bank (CBD), Luhut mengatakan akan segera terealisasi. Setelah melakukan sidak lapangan, Luhut mengatakan akan bertemu kembali dengan pihak China Railway. "Setelah Jumat mereka akan ketemu saya lagi," katanya.
Proyek kereta cepat dikerjakan oleh High Speed Railway Contractor Consortium, gabungan 7 kontraktor yang mengerjakan proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung sepanjang 142,3 kilometer bersama PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) sebagai pengembang proyek.
Mayoritas pembiayaan proyek akan didanai lewat pinjaman dari CDB, sementara empat BUMN Indonesia dilibatkan dalam pembebasan lahan proyek kereta cepat. Keempat BUMN itu tergabung dalam konsorsium PT Pilar Sinergi BUMN Indonesia (PSBI) yang terdiri dari PT Wika, PT Kereta Api Indonesia, PT Perkebunan Nusantara VIII, dan PT Jasa Marga.
Sebelumnya, Menteri BUMN Rini Soemarno mengatakan, pinjaman tahap awal sebesar US$ 500 juta dari CBD cair pada Maret 2018. Pencairan pinjaman awal proyek kereta cepat Jakarta-Bandung tersebut sempat terkendala dengan pembebasan lahan. CDB mensyaratkan pembebasan lahan harus mencapai 53 persen untuk pencarian pinjaman.