TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi melakukan inspeksi mendadak di Terminal Pulo Gebang hari ini, Ahad, 4 Maret 2018. Salah satu tujuan kedatangan Budi adalah memantau penerapan sistem tiket elektronik atau e-ticketing.
Dari kunjungannya itu, Budi menilai penerapan sistem tiket elektronik tidak memuaskan. Menurut dia, pencetakan tiket masih terlalu lambat. "Minggu depan saya datang lagi, saya minta bisa lebih cepat," katanya di sela-sela kunjungan.
Baca: Melonjak Rp 500 Ribu, Budi Karya: Tiket Kereta Cepat Belum Final
Selain itu, Budi mengatakan, masih banyak perusahaan otobus (PO) yang belum menerapkan sistem e-ticketing. Dari 120 PO, hanya 20 yang telah menerapkannya. Budi mengatakan PO yang belum menerapkan sistem tersebut kebanyakan karena masih nyaman dengan pola lama.
"Memang mesti ada suatu koordinasi tertentu sehingga agen ini diberikan peran-peran yang lain," kata Budi. Target penerapan e-ticketing ini, menurut dia, akan dipakai untuk menyambut musim mudik Lebaran 2018.
Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek sebelumnya menyebutkan sistem e-ticketing ini akan mempermudah pengguna angkutan. Sistem ini akan diberlakukan sebelum bulan puasa guna mengantisipasi arus mudik.
Teknisnya, setiap loket milik operator di Pulogebang akan diwajibkan menjual tiket yang berisikan barcode khusus agar bisa terbaca oleh sistem di pintu masuk penumpang. Dengan begitu, penumpang yang membawa tiket bisa mendapatkan informasi mengenai harga dan tujuannya secara jelas. Selain itu, bentuk tiketnya akan seragam karena masing-masing perusahaan organda (PO) tidak bisa sembarangan mengeluarkan tiket tanpa barcode.
Selain memeriksa penerapan e-ticketing, Budi Karya melakukan pemeriksaan terhadap kesiapan bus. Berbeda dengan sistem e-ticketing itu, ia menilai kesiapan kendaraan di Terminal Pulo Gebang cukup memuaskan.