TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Eksekutif Dana Moneter Internasional (IMF) Juda Agung mengatakan mata uang digital atau digital currency akan menjadi salah satu topik yang akan dibahas dalam pertemuan IMF dan Bank Dunia di Nusa Dua, Bali, pada Oktober mendatang.
"Pada intinya, untuk digital currency ini, IMF sifatnya masih melihat ada positif-negatifnya," katanya saat ditemui setelah mendampingi Direktur Pelaksana IMF Christine Lagarde meninjau Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC), Jumat, 2 Maret 2018.
Baca juga: IMF Memuji Ekonomi RI yang Tahan Banting
Menurut mantan Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Barat itu, mata uang digital, termasuk mata uang kripto (cryptocurrency), sedang menjadi bahasan hangat di organisasi keuangan internasional tersebut.
Juda mengatakan mata uang digital lahir dari kecanggihan teknologi yang menjadi keniscayaan dari transaksi masa depan. Meski demikian, kata dia, IMF juga memberikan peringatan terkait dengan risiko yang melekat dalam pemanfaatan mata uang tersebut.
Isu mata uang digital akan menjadi salah satu topik utama selain topik utama lain, sesuai dengan mandat lembaga internasional itu dalam menjaga stabilitas moneter, sistem keuangan, dan stabilitas nilai tukar.
Selain itu, isu di luar tugas utama IMF, kata Juda, juga akan dibahas dalam pertemuan yang akan dihadiri sekitar 15 ribu delegasi dari 189 negara di dunia itu. Selain itu, dalam pertemuan tersebut juga akan dibahas mengenai ketimpangan ekonomi, yang saat ini menjadi fenomena global.