TEMPO.CO, Jakarta - PT Pindad melebarkan sayap dengan memproduksi alat-alat pertanian. Selain memproduksi senjata, PT Pindad kini memproduksi traktor, ekskavator, dan alat-alat pertanian.
Direktur Bisnis Produk Industrial PT Pindad Heru Puryanto mengatakan kapasitas produksi alat dan mesin pertanian buatan PT Pindad bisa mencapai 500 unit per tahun untuk setiap jenis. Sejak 2016, Pindad sudah mengembangkan sejumlah alat dan mesin pertanian, seperti traktor multiguna roda 4 (PTM45), mesin penanam biji-bijian (Rotatanam PR1800), serta mesin pemanen padi dan jagung (Combine Harvester PP160). Pindad sebelumnya juga sudah memproduksi ekskavator tipe Pindad Excava 200. “Produk kami sudah siap,” ucapnya.
Menurut Heru, keunggulan produk buatan PT Pindad itu ada pada kandungan lokalnya, karena mayoritas alat dan mesin pertanian yang dipergunakan petani masih impor. "Kami mencoba mendukung program pemerintah untuk meningkatkan kandungan lokal, karena sayang kebutuhan pasarnya besar, kalau melihat jumlah petaninya, tapi kenapa masih impor? Kami targetkan kandungan lokal mencapai 30 persen dan akan terus ditingkatkan seiring kebutuhan pasar," ujarnya.
Heru optimistis alat dan mesin pertanian buatan Pindad akan diminati petani lewat skema pembiayaan badan layanan usaha (BLU). Pindad bekerja sama dengan Kementerian Pertanian menyiapkan BLU untuk pembiayaan pertanian.
“Pasarnya cukup besar sekali. Selama ini, petani Indonesia masih menggunakan cara tradisional. Dengan pengenalan mekanisasi pertanian ini, selanjutnya mereka akan sadari bahwa peralatan pertanian dibutuhkan untuk membuat efisiensi dalam proses produksi pertanian pangan mereka,” tuturnya, Kamis, 1 Maret 2018.
Heru mengatakan petani saat ini juga sulit mendapatkan tenaga kerja untuk mengolah tanah pertanian, sehingga perlahan akan menciptakan kebutuhan alat dan mesin pertanian. Lewat skema BLU itu, taksirannya pesanan petani bisa menembus ratusan unit. “Rencana kami dengan Kementerian Pertanian, pada triwulan pertama, ada 200-an pesanan untuk alat pertanian, seperti traktor, belum lagi miniharvester. Mungkin bisa sampai, angka tahap awalnya ratusan,” ucapnya.
Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementerian Pertanian Pending Dadih Permana mengatakan kementeriannya tengah menyiapkan BLU pembiayaan pertanian. “Salah satu ruang lingkupnya adalah membantu kelompok tani, petani, untuk mengakses alat mesin pertanian melalui fasilitas pembiayaan dari BLU,” tuturnya di sela kunjungannya ke PT Pindad di Bandung, Kamis, 1 Maret 2018.