TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto mengatakan inflasi pada Februari 2018 yang tercatat sebesar 0,62 persen. Adapun 0,01 persen di antaranya dipengaruhi oleh kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) non-subsidi.
"Kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan menyumbang 0,01 persen inflasi bulan ini. Komoditas yang memberikan andil adalah kenaikan harga bensin pertamax dan pertamax turbo," kata Suhariyanto.
Baca: Harga Pertamax dan BBM Non-Subsidi Lain Naik, Ini Penjelasan Pertamina
Sementara itu, lanjut Suhariyanto, tarif angkutan udara justru mengalami deflasi sebesar 0,03 persen. "Jadi berbagai kombinasi komponen pengeluaran itulah yang memberikan andil inflasi 0,01 dalam kelompok ini," kata dia.
Sebelumnya, Gubernur Bank Indonesia (Gubernur BI) Agus Martowardojo memperkirakan kenaikan harga BBM nonsubsidi pada Februari 2018 ini akan mengerek inflasi secara langsung.
"Dalam rapat Februari kita sudah melihat potensi, dan kita melihat tekanan kalau seandainya nilai tukar melemah dan berdampak pada imported inflation, tapi secara umum inflasi kita masih sesuai target, yaitu 3,5 plus-minus satu persen," kata Agus di sela konferensi tingkat tinggi BI-IMF New Growth Models in a Changing Global Landscape di Jakarta, Selasa, 27 Februari 2018.
Selain kenaikan harga BBM non-subsidi. Kelompok pengeluaran yang paling besar memberikan andil terhadap inflasi bulan ini adalah kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau sebesar
0,07%. Disusul kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar sebesar 0,05%, kelompok sandang sebesar 0,02%, kelompok bahan makanan sebesar 0,01%, dan kelompok kesehatan sebesar 0,01 persen. "Sementara itu, kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga tidak memberikan andil/sumbangan terhadap inflasi nasional," kata dia.
Menurut BPS, dari 82 kota, 55 kota mengalami inflasi dan 27 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Jayapura sebesar 1,05% dengan IHK 131,65. Sedangkan inflasi terendah terjadi di Palangka Raya sebesar 0,04% dengan IHK sebesar 127,64. "Inflasi bulan ini cukup bagus di tengah cuaca yang kurang mendukung," kata Suhariyanto.