TEMPO.CO, Jakarta - PT Angkasa Pura II optimistis peletakan batu pertama atau groundbreaking landasan pacu (runway) ketiga di Bandara Soekarno-Hatta bisa dilaksanakan pada Maret 2018.
Direktur Utama PT Angkasa Pura II, M. Awaluddin mengatakan pembangunan runway tersebut akan membutuhkan waktu 16 bulan, sehingga baru bisa dioperasikan pada 2019. “Target groundbreaking Maret 2018,” ujarnya, Rabu, 28 Februari 2018.
Awaluddin menambahkan, runway tiga akan berdekatan dengan runway dua, atau persisnya 500 meter di sebelah utara bandara. Hal ini mengingat efisiensi biaya yang harus ditekan oleh perseroan.
Baca juga: Ini Penyebab Sengketa Tanah Runway 3 Bandara Soekarno-Hatta
Rencana pembangunan runway ketiga Bandara Soekarno-Hatta membutuhkan lahan seluas 216 hektare (ha), dan hingga saat ini lahan yang berhasil diakuisisi sudah mencapai 90 ha. Dana untuk pembangunannya diperoleh lewat Penyertaan Modal Negara (PMN) senilai Rp 4 triliun.
Runway ketiga akan berdimensi 3.000 meter x 60 meter, sehingga bisa didarati pesawat berbadan lebar seperti Boeing 777. Penambahan runway merupakan salah satu langkah antisipasi untuk mengakomodasi peningkatan jumlah penumpang pada 2025 yang diperkirakan mencapai lebih dari 100 juta orang.
Jumlah trafik pesawat saat lepas landas (take off) dan mendarat (landing) di Bandara Soekarno-Hatta saat ini berjumlah 72 pergerakan per jam. Operasional runway ketiga diklaim akan mampu meningkatkan trafik pergerakan pesawat. "Adanya runway ketiga bisa meningkat menjadi 114 pergerakan pesawat per jam," ujar Awaluddin.