TEMPO.CO, Jakarta - PT Mass Rapid Transit Jakarta (PT MRT Jakarta) fokus menyelesaikan pembangunan sipil sekaligus mempercepat pemasangan rel dan sistem persinyalan kereta MRT sepanjang tahun ini.
Direktur Utama PT MRT Jakarta William Sabandar mengatakan hal tersebut dilakukan untuk mengejar target operasional moda transportasi massal tersebut.
"Hari ini, tepat 366 hari jelang operasional MRT Jakarta yang akan jatuh pada 1 Mei 2019. Kami fokus menyelesaikan pemasangan rel dan persinyalan," katanya dalam acara Forum Jurnalis dan Blogger, Selasa, 27 Februari 2018.
Baca juga: MRT Jakarta Fase II, Ini 8 Stasiun yang Akan Dibangun
William menuturkan pekerjaan pemasangan rel dimulai sejak akhir 2017 dan dilakukan secara bertahap, mulai dari vertical alignment survey dan spreading ballast. Sementara itu, pekerjaan instalasi pemasangan rel di area depot sudah dimulai sejak awal Juni 2017.
"Kami terus mempercepat penyelesaian pemasangan dan pengecoran rel. Salah satu caranya menerjunkan 1.300 pekerja di lapangan," ujarnya.
Progres pekerjaan konstruksi MRT koridor I fase I rute Lebak Bulus-Bundaran Hotel Indonesia hingga 25 Februari 2018 sudah 91,86 persen, dengan rincian 87,99 persen untuk jalur elevated dan 95,76 persen untuk underground.