TEMPO.CO, Jakarta - Perry Warjiyo merupakan calon tunggal Gubernur Bank Indonesia (Gubernur BI) untuk periode 2018-2022 yang diusulkan oleh Presiden Joko Widodo.
Presiden menilai Perry memahami permasalahan moneter, inflasi, dan berbagai kebijakan bank sentral. Dengan begitu, penguasaan Perry dinilai tidak perlu diragukan lagi.
"Beliau adalah deputi paling senior," ujar Presiden Joko Widodo setelah meresmikan pabrik bahan baku obat di Cikarang, Jawa Barat, Selasa, 27 Februari 2018.
Baca juga: Ini Alasan Jokowi Ajukan Perry Warjiyo Jadi Calon Gubernur BI
Lalu, seperti apa sosok Perry Warjiyo di mata Menteri Keuangan Sri Mulyani?
"Pak Perry adalah sosok yang berasal dari Bank Indonesia," kata Sri Mulyani Indrawati ketika dimintai tanggapan tentang pencalonan Perry sebagai Gubernur BI di Jakarta, Selasa, 27 Februari 2018.
Saat ini, Perry Warjiyo menjabat sebagai Deputi Gubernur BI, dan nantinya akan menggantikan Agus Martowardojo yang akan segera habis masa jabatannya pada Mei mendatang. Sri Mulyani menyebut selama ini Perry telah menjabat sebagai deputi gubernur selama 1 term.
"Dan beliau juga pernah menjadi executive director di IMF, artinya dari pengalaman yang beliau miliki beliau sudah memiliki banyak sekali," ucap Sri Mulyani.
Baca juga: Perry Warjiyo Calon Gubernur BI, Ini Tanggapan Agus Martowardojo
Di samping itu, di tengah keadaan ekonomi nasional dan global yang dinamis, hubungan antara BI, Kementerian Keuangan dan Otoritas Jasa keuangan (OJK) dan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) harus selalu dekat dan saling mendukung.
"Selama ini Pak Perry selalu di situ, karena beliau sebagai Deputi Gubernur BI sudah menjalankan banyak sekali peranan itu, tentu akan bisa diteruskan, dan itu yang paling penting," tuturnya.
Sri Mulyani berharap pengalaman dan hubungan yang baik tersebut dapat membantu kinerja ekonomi nasional agar semakin baik.