TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan mengatakan masih ada peluang untuk melepas 9 persen saham Pemerintah Provinsi Jawa Barat di PT Bandarudara Internasional Jawa Barat. Saat ini Pemprov Jawa Barat memiliki 60 persen saham di Badan Usaha Milik Daerah tersebut.
"Kami masih membuka peluang 60 persen untuk turun lagi menjadi 51 persen, jadi masih ada 9 persen yang kosong," kata Aher, sapaan Ahmad Heryawan, di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa, 27 Februari 2018.
Simak: Bangun Bandara, Jawa Barat Berniat Terbitkan Obligasi
Namun, Aher mengaku, belum ada pembahasan lebih detail ihwal pelepasan 9 persen saham tersebut. Pembahasan terakhir yang dipimpin Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan pekan lalu memutuskan porsi saham untuk PT Angkasa Pura II (Persero) sebesar 20 persen dan 18 persen untuk skema reksa dana penyertaan terbatas (RDPT).
"Belum, belum (ada yang bidding)," ujar Aher.
Intinya, ujar Aher, Pemprov Jawa Barat akan tetap menguasai mayoritas saham atau minimal 51 persen saham BIJB sesuai dengan Peraturan Daerah Jawa Barat Nomor 22 Tahun 2013 tentang Pembentukan BUMD.
Sejauh ini, BIJB memperoleh pembiayaan dari AP II, RDPT, Koperasi Pegawai Negeri Jawa Barat, PT Jasa Sarana, dan sindikasi perbankan syariah. Pembiayaan dari sindikasi perbankan syariah telah cair sebesar Rp 906 miliar. Sedangkan sisa pembiayaan dari AP II dan RDPT diperkirakan cair pada akhir Maret.
"Mudah-mudahan Maret minggu keempat sudah bisa pencairan," kata Direktur Utama BIJB Virda Dimas Ekaputra di gedung BEI, Selasa.