TEMPO.CO, Jakarta - Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan akan memanggil kembali sejumlah investor yang terlibat dalam pembiayaan 23 proyek kereta api nasional. Langkah ini diambil menyusul adanya evaluasi terhadap 245 proyek strategis nasional oleh Kementerian Koordinator Perekonomian.
"Kami akan tanya, mereka tetap ingin lanjut atau tidak minat lagi," kata Direktur Jenderal Perkeretaapian Zulfikri saat ditemui dalam pertemuan pembinaan keselamatan sumber daya manusia (SDM) kontraktor dan konsultan di bidang perkeretaapian di Jakarta, Kamis, 22 Februari 2018.
Zulfikri memastikan saat ini proses evaluasi masih dilakukan secara maraton bersama Komite Percepatan Penyediaan Infrastruktur Prioritas (KPPIP) dan Kantor Staf Kepresidenan (KSP). Beberapa jalur kereta di Kalimantan dan Sulawesi, ujar dia, menjadi fokus evaluasi. "Salah satunya proyek kereta di Kalimantan Timur dan Kalimantan Tengah," ucapnya.
Sebelumnya, KPPIP dan Kementerian Koordinator Perekonomian menyatakan akan mengevaluasi semua proyek strategis yang tertuang dalam Peraturan Presiden Nomor 58 Tahun 2017. Nilai total dari keseluruhan proyek mencapai Rp 4.197 triliun. "Ya, kami akan melihat status terakhir semua proyek PSN. Kami akan bahas bersama Pak Menko," tutur Ketua Tim Pelaksana Komite Percepatan Penyediaan Infrastruktur Prioritas (KPPIP) Wahyu Utomo awal Februari lalu.
Direktorat Jenderal Perkeretaapian sebenarnya telah memulai proses evaluasi ini. Dari 23 proyek kereta api nasional, kata Zulfikri, 13 di antaranya sudah mulai beroperasi tahun ini. "Ini sedang kami evaluasi. Yang jelas, tahun ini 13 di antaranya siap kami operasikan," ucap Zulfikri, Selasa, 13 Februari 2018.
Zulfikri mengakui, sepuluh proyek lain dikerjakan dengan skema pembiayaan KPBU (kerja sama pemerintah dengan badan usaha). Pihak investor dan badan usaha mulai menimbang-nimbang kembali keterlibatannya dalam sepuluh proyek ini setelah adanya fluktuasi harga batu bara. "Itu cukup berpengaruh," ujarnya.
Adapun 13 proyek lain siap dioperasikan PT Kereta Api Indonesia (Persero) tahun ini. Di antaranya KA Bandara Internasional Minangkabau, Sumatera Barat; KA lintas Prabumulih-Kertapati, Sumatera Selatan; serta LRT Sumatera Selatan dan LRT DKI Jakarta untuk gelaran Asian Games 2018.